LINGKARWILIS.COM – Konklaf kepausan 2025 resmi berakhir setelah kurang dari 24 jam dengan terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost sebagai pemimpin baru Gereja Katolik. Ia akan dikenal dengan nama Paus Leo XIV dan menjadi paus pertama dalam sejarah yang berasal dari Amerika Serikat.
Sebagai paus pertama dari Amerika Serikat, menimbulkan pertanyaan siapa Robert Francis Prevost sendiri hingga bisa terpilih menggantikan Pope Francis?
Robert Francis Prevost diketahui lahir di Chicago, Illinois, Amerika Serikat pada tahun 1955. Ia juga memiliki kewarganegaraan Peru, negara tempat ia mengabdikan sebagian besar pelayanannya sebagai misionaris dan pemimpin gereja. Masa kecilnya dihabiskan di pinggiran selatan Dolton bersama dua saudara laki-lakinya, dalam keluarga Katolik yang dikenal aktif dalam kegiatan paroki.
“Keluarganya adalah penganut Katolik yang sangat, sangat taat. Saya akan mengatakan itu,” ujar Linda Jorsch, seorang kenalan masa kecil Robert Francis kepada CBS News Chicago. “Mereka tidak pernah absen dari gereja, dan mereka sangat aktif di paroki kami.”
Heboh Pesta Kelulusan SMKN 1 Tejakula Bali Undang DJ ke Sekolah, Joget Pakai Pakaian Seksi!
Paus Leo XIV merupakan lulusan Universitas Villanova di Pennsylvania dengan gelar di bidang matematika. Ia kemudian menempuh studi teologi di Catholic Theological Union of Chicago dan meraih gelar Magister Divinitas.
Pada usia 27 tahun, ia ditahbiskan sebagai imam setelah menempuh pendidikan di Roma, dan melanjutkan studi doktoralnya di bidang hukum kanon di Kolese Kepausan St. Thomas Aquinas.
“Menurut pengalaman saya dengan Kardinal Prevost, dia bukan orang yang suka pamer,” ungkap Pastor Mark R. Francis, CSV, teman sekelasnya di seminari. “Dia sangat tenang, tetapi sangat cerdas, dan sangat penyayang.”
Setelah ditahbiskan, ia menjalani pelayanan sebagai misionaris di Peru, termasuk memimpin seminari Agustinian di Trujillo. Pada tahun 2014, ia diangkat sebagai administrator apostolik Keuskupan Chiclayo, dan menjadi uskup setahun kemudian.
Mobil Paus Fransiskus Akan Disulap Jadi Klinik Keliling untuk Anak Gaza
Kiprahnya di Vatikan semakin menonjol setelah ditunjuk sebagai kepala Departemen Uskup oleh Paus Fransiskus, posisi strategis yang mengawasi pengangkatan uskup-uskup baru di seluruh dunia. Ia diangkat menjadi kardinal pada tahun 2023.
Dikenal sebagai tokoh beraliran tengah, Paus Leo XIV memiliki pandangan sosial yang progresif, termasuk kepeduliannya terhadap kaum miskin dan migran, sejalan dengan pendekatan pendahulunya, Paus Fransiskus. Namun, dalam urusan doktrin gereja, ia dinilai tetap konservatif, termasuk dalam penolakannya terhadap penahbisan perempuan sebagai diaken.
“Dia tidak mau menonjolkan diri dalam isu-isu yang paling kontroversial, sensitif, dan penuh pertentangan,” kata kontributor kepausan CBS News, Francis X. Rocca.
Terpilihnya Paus Leo XIV menandai babak baru dalam kepemimpinan Gereja Katolik global, dengan harapan besar akan keberlanjutan reformasi, inklusivitas, dan pelayanan terhadap umat yang termarjinalkan.
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya