Kediri,
LINGKARWILIS.COM – Direktur RSUD Kilisuci Kota Kediri dr Tutik Mahanani belum bisa menyampaikan tanggapan perihal pasien anak yang diberi infus kadaluwarsa.
Dihubungi jurnalis Lingkarwilis.com via telepon, dr Tutik Mahanani mengaku akan melakukan kroscek lebih dulu perihal masalah tersebut.
“Akan kami informasikan klarifikasinya. Mohon waktu. Terimakasih,” jawab dr Tutik via WA, Sabtu (6/01/2024) pagi.
Sedangkan terkait urin pasien yang bercampur darah apakah ada hubungannya dengan pemberian infus kadaluwarsa, dr Tutik juga belum bisa memberikan tanggapan.
Apalagi soal permintaan orang tua pasien yang menginginkan anaknya dipindah penanganan ke RS Bhayangkara Kediri.
Sementara itu orang tua pasien, Ariadi merasa kecewa karena sampai empat hari kondisi anaknya tidak ada perubahan sama sekali semenjak dirawat di RS Kilisuci Kota Kediri.
Ia masih khawatir atas kondisi anaknya yang sebelumnya dia ketahui air seni atau urinnya bercampur darah.
“begitu saya tahu air seninya bercampur darah saya panik dan segera minta rujuk pindah rumah sakit lain,tapi dari kemarin tidak bisa” ujar Ariadi, Jumat ( 5/01/ 2024) malam.
Ariadi menduga gangguan serius yang dialami anaknya dipicu karena pemberian infus kadaluarsa.
“kemarin saya temukan anak saya diberi infus kadaluarsa, habis masa pemakaian sejak 30 Desember, namun sudah kami komplain ke petugas medis tapi katanya tidak apa-apa”
Ariadi juga mencari informasi dari rekannya yang berprofesi sebagai tenaga medis dan disarankan segera dirujuk ke rumah sakit lain
“pemberian infus kadaluarsa sangat berisiko, makanya kami bersikeras minta pindah rumah sakit,”.ucapnya.***
Editor : Hadiyin