Terdiri dari beras premium 5 kg, telur 1 kg, minyak kemasan premium 2 liter dan gula pasir premium 1 kg.
“Ini dalam rangka menekan inflasi dan kemiskinan ekstrem, kami melalui dana DBHCHT mengagendakan pasar murah,” kata Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, Kamis (21/9). .
Kata Mas Ipin, panggilan akrab Bupati Trenggalek, langkah itu dilakukan untuk menekan inflasi dan menanggulangi kemiskinan ekstrem. Paket sembako murah itu disediakan di tiga Kecamatan, meliputi Bendungan, Pule dan Suruh. Masing-masing kecamatan mendapatkan jatah sebanyak 350 paket.
“Harapannya dengan sembako murah ini dapat meringankan beban hidup masyarakat ditengah harga-harga kebutuhan pokok yang semakin mahal,” kata Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, Kamis (21/9).
Sasaran keluarga penerima manfaat (KPM) sembako murah ini sudah ditentukan. Selain itu Pemkab Trenggalek juga menggelar operasi pasar murah dengan komoditas beras dengan menggandeng Perum Bulog. Kegiatan itu diantaranya dilakukan di Pasar Subuh, Pasar Basah dan Pasar Bendo Trenggalek.
Selain untuk menekan laju komoditas beras yang saat itu merangkak naik, kegiatan itu dilakukan untuk menjaga ketersediaan beras di pasaran dan meningkatkan daya beli masyarakat.
Khusus di Pasar Subuh, setidaknya 1250 kg beras dalam kemasan 5 kg digelontorkan dalam operasi pasar murah tersebut.
“Untuk harga per kilogram Rp 10400 atau per kemasan 5 kg Rp 52000 kepada pengecer. Nanti pengecer menjual sebesar Rp 10900 per kilogram atau Rp 54500 per kemasan. Harga ini sama dengan harga eceran tertinggi,” ujarnya.
Harga itu jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga pasaran yang menembus Rp 61.000 hingga Rp 65.000 pada waktu itu.
Dengan penggelontoran beras murah dalam operasi pasar itu diharapkan harga beras bisa stabil sehingga daya beli masyarakat tetap terjangkau.
“Ini menjadi upaya pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok,” pungkasnya.
Reporter : Angga Prasetya
Editor : Hadiyin