Daerah  

Warga Desa Mojongapit Jombang Bunuh Diri, Caranya Tabrakkan Diri ke Kereta Api, Ini Identitasnya

Warga hingga pengguna jalan di Dusun Pagotan, Desa Keplaksari, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang gempar pada Rabu
Petugas mengevakuasi korban untuk dibawa ke RSUD Jombang. (Ist)

Jombang, Lingkarwilis.com – Antok Purnomo (50) warga Dusun Weru, Desa Mojongapit, Kecamatan/Kabupaten Jombang bunuh diri dengan cara tabrakkan diri ke kereta api yang sedang melintas di Dusun Pagotan, Desa Keplaksari, Kecamatan Peterongan, Rabu (16/8/2023) sore.

Aksi nekat Antok otomatis membuat warga setempat geger. Kemudian jasad Antok dievakuasi oleh petugas ke mobil ambulans dan dibawa ke kamar jenazah RSUD Jombang.

Supriono, supeltas di rel perlintasan tanpa palang pintu sekaligus saksi menceritakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.

Bermula dari korban yang mengendarai sepeda motor Vario warna merah nopol S 6846 OBE seorang diri.

“Pakai sepeda motor dan langsung berhenti di seberang jalan. Begitu mau ada kereta lewat, korban naik pagar menuju rel dan menghadap ke kereta api Jayakarta yang dari arah timur ke barat,” ujarnya kepada wartawan di lokasi kejadian.

Sebelum menghadang kereta api tersebut, Supriono juga mengaku sudah meneriaki korban berulang kali.

Namun korban tidak menghiraukan, diduga sudah ada niatan untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Sedangkan kondisi korban usai diduga tabrakkan diri ke kereta, terpental sekitar 6 meter an dari lokasi kejadian, dan telah dalam kondisi tidak bernyawa.

“Sudah diteriaki orang banyak, cuma jarak keretanya kan terlalu dekat sekitar 5 meter. Terus tertabrak dan terpental 6 meter. Ya kondisinya meninggal,” tandasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Peterongan AKP Dian Anang menyampaikan jika untuk laporan sementara, jasad korban sudah terindentifikasi dengan datangnya anak kandung korban bernama Aldi (22).

Usai melihat ciri-ciri korban, kepada polisi, Aldi membenarkan korban merupakan ayah kandungnya.

“Ceritanya korban memang keluar rumah tanpa pamitan sekitar pukul 13.30 WIB,” beber Kapolsek.

“Dari ciri-ciri pakaian dan tubuh korban sudah dikenali oleh anak kandungnya. Sehari-hari korban ini menjaga usaha nya yaitu warung kopi (warkop) . Tapi memang setiap keluar gitu, sering tidak pamit,” tandasnya saat ditemui di halaman ruang jenazah RSUD Jombang.

Disinggung soal motif dugaan korban sengaja melakukan bunuh diri dengan tabrakan diri ke kereta api tersebut, Kapolaek Peterongan belum bisa memastikan.

Hanya saja berdasarkan dari keterangan keluarga, korban sempat jatuh dan sakit hingga sempat berbicara jika ingin bunuh diri.

“Sementara ada indikasi korban ini depresi. Tapi masih belum pasti,” singkatnya.***

Reporter : Taufiqur Rachman / Agung Pamungkas

Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *