Blitar, LINGKARWILIS.COM – Seorang anggota Panwascam Sukorejo, Kota Blitar, Khusnul Hidayati, melaporkan dugaan intimidasi dan ujaran kasar yang diterimanya ke pihak kepolisian. Hal ini bermula dari tindakannya mengungkap dugaan kejanggalan terkait rekomendasi pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada 2024.
Khusnul menjelaskan bahwa persoalan muncul setelah rekomendasi PSU di dua lokasi, yaitu TPS 12 Kelurahan Tanjungsari dan TPS 03 Kelurahan Sukorejo, dikeluarkan.
“Seharusnya rekomendasi tersebut melibatkan saya sebagai anggota divisi penanganan pelanggaran dan penyelesaian sengketa, serta melalui rapat pleno. Namun, hal itu tidak terjadi,” ungkapnya, Selasa (14/1/2025).
Baca juga : Meski Jumlahnya Mencapai Ratusan, Namun Angka Dispensasi Nikah Dini di Kabupaten Kediri Tahun 2024 Menurun
Ia menduga keputusan rekomendasi tersebut dikondisikan oleh oknum tertentu tanpa prosedur yang seharusnya. Situasi semakin memanas ketika tangkapan layar percakapan internal Panwascam tersebar dan menjadi viral.
Setelah itu, Khusnul mengaku mulai menerima intimidasi, ujaran kasar, serta tuduhan tidak berdasar di grup percakapan internal.
“Saya mendapat kata-kata tak pantas dan olok-olok dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Bahkan, saya dituding memiliki akun yang dianggap menyudutkan Panwascam,” jelas Khusnul. Ia berharap polisi dapat mengusut tuntas kasus ini.
Baca juga : Kapolsek Pesantren Kompol Siswandi Pimpin Patroli Titik Rawan di Kecamatan Pesantren Kediri
Sementara itu, kuasa hukum Khusnul, Mashudi, menyatakan bahwa Polres Blitar Kota telah menerima laporan tersebut. Namun, penyelidikan masih memerlukan pelengkapan bukti-bukti.
“Kami sedang melengkapi dokumen dan bukti terkait, termasuk kronologi kejadian hingga intimidasi yang terjadi,” kata Mashudi.***
Reporter: Aziz Wahyudi
Editor: Hadiyin
