Jika diolah di dalam tubuh, aspartam dapat menghasilkan produk samping berupa glutamat. Jika kadar glutamat melebihi batas normal, kondisi tersebut dapat menyebabkan sakit kepala dan memperburuk gejala migrain.
Konsumsi aspartam secara berlebihan diketahui dapat menyebabkan gangguan perilaku. Aspartam mengandung asam aspartat dan fenilalanin yang diubah menjadi metanol, dimana senyawa tersebut dapat mempengaruhi fungsi kognitif, mood, aktivitas motorik, pola tidur dan nafsu makan seseorang.
Salah satu gangguan kesehatan akibat efek negatif aspartam adalah diabetes. Meski sering digunakan sebagai pengganti gula pada penderita diabetes, mengonsumsi aspartam terlalu banyak justru dapat meningkatkan kadar gula darah sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada pankreas.
Terlalu banyak mengonsumsi pemanis buatan dapat meningkatkan risiko penyakit kanker, seperti kanker payudara dan leukemia.
Dari ulasan tersebut konsumsi pemanis buatan sebaiknya dibatasi agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan. Bagi mereka yang mempertimbangkan untuk mengganti asupan gula dengan pemanis buatan sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter untuk mencegah risiko berbahaya.***