Trenggalek, LINGKARWILIS.COM – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Trenggalek sejak Minggu (15/12) malam hingga Senin (16/12) tidak hanya memicu banjir di sembilan desa dari tiga kecamatan, tetapi juga mengakibatkan longsor dan tanah gerak di sejumlah wilayah. Akibat bencana tersebut, 23 warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek melaporkan bahwa longsor terjadi di sembilan titik yang tersebar di sembilan desa. Lokasi tersebut meliputi dua titik di Desa Pucanganak dan Desa Nglinggis (Kecamatan Tugu), tiga desa di Kecamatan Suruh, yaitu Gamping, Ngrandu, dan Nglebo, serta Desa Ngadimulyo (Kecamatan Kampak), Desa Kayen (Kecamatan Karangan), dan Desa Pakel (Kecamatan Watulimo).
Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Admono, menyebut salah satu titik longsor terjadi di KM 17 Jalan Nasional Trenggalek-Ponorogo, tepatnya di Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu. Longsor tersebut menutup sebagian akses jalan utama.
Baca juga : Jelang Nataru, Pemkab Kediri Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok Aman, Warga Diimbau Tidak Panic Buying
Di Desa Pucanganak, longsor bahkan menimpa rumah warga hingga menjebol tembok di Dusun Sumbermadu. Sementara di RT 17/RW 07, akses menuju sembilan rumah warga tertutup total akibat material longsor.
“Kondisi ini membuat akses jalan ke sembilan rumah tersebut terputus sepenuhnya,” terang Triadi.
Kasus serupa terjadi di Dusun Gandu, Desa Gamping, Kecamatan Suruh. Longsor menyebabkan tiang listrik dan pohon petai berukuran besar roboh, merusak atap serta dapur rumah milik seorang warga bernama Marsugi. Di lokasi lain, tepatnya Dusun Kedung Gamping, Desa Ngadimulyo, longsor mengakibatkan bebatuan jatuh ke Jalan Raya Kampak-Munjungan, sehingga seorang pengendara mengalami patah tulang paha akibat menabrak batu tersebut.
Selain itu, musala di Dusun Tumpak Pelang, Desa Kayen, turut terdampak longsor yang merusak badan jalan sepanjang 25 meter. Di Dusun Ketah, Desa Pakel, longsor juga merusak rumah warga.
Baca juga : Satlantas Polres Kediri Kota Tindak Puluhan Sepeda Motor, Dominasi Pelanggaran Knalpot Brong
Selain longsor, bencana tanah gerak dilaporkan terjadi di Dusun Depok, Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh. Fenomena ini berdampak pada 11 rumah dan satu musala. Akibatnya, sembilan kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 23 jiwa terpaksa mengungsi demi keselamatan.
“Sebanyak 23 jiwa dari sembilan kepala keluarga mengungsi ke lokasi yang lebih aman,” ujar Triadi.
Triadi menyatakan bahwa tim gabungan telah turun ke lapangan untuk meninjau lokasi bencana dan melakukan langkah-langkah penanggulangan. Beberapa titik bencana disebut memerlukan alat berat untuk proses evakuasi material longsor. BPBD pun mengimbau masyarakat agar tetap waspada, terutama dengan tingginya curah hujan yang berpotensi memicu bencana susulan.
“Selalu berhati-hati dan tingkatkan kewaspadaan, terutama bagi warga yang tinggal di kawasan rawan bencana,” pungkasnya.***
Reporter: Angga Prasetya
Editor: Hadiyin