Arbai, Kepala Bidang Ketersediaan, Kerawanan, dan Distribusi Pangan DKPP Kabupaten Kediri, menyebutkan sejumlah komoditas pangan mengalami surplus yang signifikan. “Saat ini stok beras mencapai 37.242,9 ton, dengan perkiraan kebutuhan Desember sebesar 10.012,5 ton, sehingga ada surplus 27.230,4 ton,” ujarnya.
- Bawang merah: Stok 870,6 ton, kebutuhan 400,5 ton (surplus 470,1 ton).
- Cabai merah: Stok 1.477,7 ton, kebutuhan 194,5 ton (surplus 1.288,2 ton).
- Cabai rawit: Stok 5.107,6 ton, kebutuhan 284,6 ton (surplus 4.834 ton).
Untuk komoditas lainnya, minyak goreng tercatat memiliki stok 2.287,5 ton, dengan kebutuhan Desember 1.881,5 ton, sehingga terdapat surplus 406 ton. Bawang putih juga dipastikan aman dengan ketersediaan 314,9 ton dan kebutuhan 258,9 ton, menghasilkan surplus 56 ton.
Baca juga : PUPR Kabupaten Kediri Percepat Normalisasi Irigasi di Musim Hujan
Kebutuhan daging dan telur juga dipastikan mencukupi:
- Daging sapi: Stok 111,6 ton, kebutuhan 102,7 ton (surplus 8,9 ton).
- Daging ayam ras: Stok 1.442,7 ton, kebutuhan 800,5 ton (surplus 642,1 ton).
- Telur ayam: Stok 5.445,1 ton, kebutuhan 870,1 ton (surplus 4.575 ton).
Komoditas jagung juga melimpah dengan stok 24.549,2 ton dan kebutuhan 19.936,5 ton, memberikan surplus 4.612,7 ton.
Baca juga : Sebanyak 69 Kepala Keluarga di Kota Blitar Nikmati Gas Metana dari TPA untuk Memasak, Ini Infonya
Beberapa bahan pokok tambahan juga mencatatkan surplus, antara lain:
- Gula pasir: Stok 1.213,5 ton, kebutuhan 745,1 ton (surplus 468,4 ton).
- Kedelai: Stok 1.340,4 ton, kebutuhan 1.325,1 ton (surplus 15,3 ton).
- Tempe: Stok 1.014,7 ton, kebutuhan 1.011,3 ton (surplus 3,4 ton).
Arbai menegaskan bahwa masyarakat Kabupaten Kediri tidak perlu khawatir atau melakukan pembelian berlebihan (panic buying). “Secara umum, ketersediaan pangan di Kabupaten Kediri mencukupi hingga dua bulan ke depan. Kami harap masyarakat tetap tenang dan berbelanja sesuai kebutuhan,” pungkasnya.
Dengan kondisi ini, perayaan Natal dan Tahun Baru 2024 dipastikan berjalan lancar tanpa gangguan pasokan bahan pokok.***
Reporter : Bakti Wijayanto
Editor : Hadiyin