BPBD Ponorogo Genjot Pembangunan Jembatan Darurat di Desa Munggu, Akses Warga Segera Pulih

BPBD Ponorogo Genjot Pembangunan Jembatan Darurat di Desa Munggu, Akses Warga Segera Pulih
Warga Terpaksa Menyebrangi Anak Sungai, Jembatan Penghubung Antar RT di Ponorogo Roboh (Sony)

PONOROGO, LINGKARWILIS.COM – Setelah lebih dari sebulan terputus akibat jembatan ambruk diterjang banjir, warga Dusun Sumberejo, Desa Munggu, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo akhirnya melihat titik terang. Pembangunan jembatan darurat yang dikerjakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo kini telah mencapai sekitar 60 persen.

Jembatan yang mulai dibangun sejak 27 Maret 2025 itu ditargetkan rampung pada awal Mei dan bisa digunakan sepenuhnya pada pertengahan hingga akhir Mei mendatang.

“Kita upayakan awal bulan Mei selesai. Kalau tidak ada hambatan, warga sudah bisa memanfaatkannya pada minggu ketiga atau keempat,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun, saat ditemui pada Selasa (22/4/2025).

Baca juga : Seluruh Desa di Ponorogo Siap Bentuk Koperasi Merah Putih, Bupati Pastikan Dimulai April 2025

Jembatan yang rusak itu merupakan akses vital bagi enam RT di Dusun Sumberejo. Putusnya jembatan menyebabkan ratusan warga terisolasi dan harus mempertaruhkan keselamatan saat menyeberangi anak sungai untuk beraktivitas.

“Di wilayah itu sebenarnya ada dua jembatan. Tapi yang satu ini adalah jalur utama. Jadi dampaknya cukup besar bagi mobilitas warga,” jelasnya.

Meski bersifat darurat, jembatan sementara ini dibangun dengan konstruksi yang mengedepankan aspek keamanan. BPBD menjamin struktur jembatan cukup kuat untuk digunakan dalam jangka waktu lebih dari lima tahun. Lebar jembatan bahkan diperlebar dari semula 3 meter menjadi 3,5 meter agar bisa dilalui kendaraan roda empat.

Baca juga : Sebanyak 220 Desa di Blitar Ajukan Pencairan Dana Desa Tahap Pertama

“Panjangnya tetap 15 meter, tapi kami tambah lebarnya agar lebih fungsional,” terang Masun.

Pembangunan ini dibiayai menggunakan dana dari pos Bantuan Tidak Terduga (BTT) tahun anggaran 2025, mengingat sifatnya yang mendesak dan menyangkut kepentingan warga yang terdampak langsung.

“Sudah ada persetujuan dari Bupati. Karena ini keadaan darurat, kami minta rekanan bekerja dulu. Nanti pembayaran disesuaikan dengan bukti pengeluaran dan harga kewajaran,” tandasnya.***

Reporter: Sony Dwi Prastyo
Editor: Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *