Mengapa Bupati Sugiri tertarik membudidayakan sapi kerdil tersebut ? Alasannya walau ukuran badan sapi tergolong kecil untuk seekor sapi, namun dagingnya mempunyai kualitas super.
“Kalau bisa dikawinkan dengan Brahman atau Limosin tentu nanti keturunannya dipercaya akan memiliki ukuran besar seperti pejantannya,” terangnya.
Bupati Sugiri mengaku belum melakukan sosialisasi budidaya sapi kerdil ini ke masyarakat luas. Ia masih uji coba budidaya ternak ini sampai berhasil terlebih dahulu.
Jika berhasil dibudidaya, maka bisa menjadi alternatif bagi masyarakat mengisi pangsa pasar kelas menengah ke bawah, yakni di angka Rp 6 hingga Rp 7 juta.
“Jadi dapat dijangkau semua masyarakat, bukan hanya kelas menengah ke atas namun juga menengah ke bawah. Apalagi untuk hewan kurban, orang tidak lagi butuh puluhan juta untuk beli sapi kurban” Pungkas Sugiri.***
Reporter : Sony Dwi Prastyo
Editor : Hadiyin