LINGKARWILIS.COM – Pada tahun 2024 Jombang mengalami banjir terburuk yang hingga hari ini beberapa daerah masih tergenang air.
Sulimiyati (54), seorang ibu rumah tangga, membagikan pengalamannya menghadapi musibah banjir yang mengalaminya ini. Ia terpaksa merelakan barang-barang rumah tangganya terendam air.
“Ini banjir terburuk yang pernah saya alami. Banyak barang di rumah yang terapung,” ujarnya di lokasi pengungsian.
Meskipun rumahnya telah ditinggikan, banjir tetap merendam perabotannya. Sulimiyati berharap pemerintah lebih serius menangani masalah ini, terutama dalam pengelolaan sistem pengairan, agar banjir tidak terus terjadi di masa mendatang.
Menanggapi situasi ini, Plt Kepala BPBD Jombang, Wiku Bhirawa Filipe Dias Quintas menjelaskan bahwa curah hujan tinggi dengan durasi panjang menjadi pemicu utama banjir. Posisi Jombang yang berada di hilir juga memperburuk situasi, karena hujan deras di hulu tetap membawa dampak ke wilayah ini.
Remaja Asal Bandung Terlibat Pencurian Motor, Diamankan Satreskrim Polres Ponorogo
“Meski di Jombang tidak hujan, hujan deras di hulu tetap memengaruhi kondisi di sini,” jelas Wiku.
Untuk mengatasi banjir, BPBD telah bekerja sama dengan BBWS, Jasa Tirta, dan Dinas PUPR Jawa Timur. Salah satu langkah yang dilakukan adalah penyedotan air untuk dialirkan ke Sungai Brantas, namun tetap dilakukan dengan hati-hati agar tidak berdampak buruk pada wilayah hilir seperti Mojokerto.
Wiku juga memastikan pemerintah terus berupaya membantu warga terdampak banjir, baik di pengungsian maupun di lokasi banjir. “Kami berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak dan berharap langkah ini dapat segera mengurangi dampak banjir,” pungkasnya.
Reporter ; Taufiqur Rachman / Agung Pamungkas
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya