Dua Hari Pencarian, Mbah Tekad Masih Belum Ditemukan Setelah Hanyut di Kali Bruni

Dua Hari Pencarian, Mbah Tekad Masih Belum Ditemukan Setelah Hanyut di Kali Bruni
Warga Desa Blimbing Kecamatan Mojo berusaha mencari keberadaan Ny Tekad yang hanyut di Kali Bruni saat banjir bandang (ist)

KEDIRI, LINGKARWILIS.COM – Upaya pencarian terhadap Mbah Tekad (60), warga Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, yang terseret arus banjir bandang sejak Jumat malam (16/5/2025), masih terus dilakukan hingga hari kedua. Tim gabungan dari Basarnas Trenggalek, BPBD Kabupaten Kediri, dan warga setempat menyisir aliran Kali Bruni, lokasi terakhir korban terlihat.

Menurut Kepala Desa Blimbing, Jauhari, korban diketahui tinggal di dekat bantaran sungai. Ketika banjir tiba-tiba datang akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama berjam-jam, arus sungai meluap dan menyeret Mbah Tekad bersama 11 ekor kambing miliknya.

“Hingga siang hari ini, Minggu (18/5), proses penyisiran terus dilakukan. Namun derasnya arus sungai Bruni masih menyulitkan pencarian. Kami semua berharap Mbah Tekad segera ditemukan,” ujar Jauhari.

Baca juga : Jelang Idul Adha, Penjualan Hewan Qurban di Kediri Mulai Bergeliat Meski Masih Sepi

Banjir bandang tersebut merupakan dampak langsung dari hujan ekstrem yang melanda kawasan Kediri dan sekitarnya. Intensitas hujan tinggi menyebabkan debit air meningkat drastis hingga menghanyutkan sejumlah ternak dan merusak permukiman dekat sungai.

Sementara itu, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Malang, Stefanus Joko Sukrisno, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Jawa Timur dalam sepekan terakhir dipicu oleh tiga gangguan atmosfer besar, gelombang Rossby, Kelvin, dan low-level jet.

“Kondisi atmosfer sangat labil dan jenuh, mendorong pembentukan awan Cumulonimbus secara agresif. Akibatnya, terjadi hujan dengan intensitas tinggi, disertai angin kencang, banjir, petir, pohon tumbang, bahkan longsor,” jelasnya.

Baca juga : Ratusan Dosen Meriahkan Jalan Sehat Harlah ke-4 ADP di Kediri

Ia mengimbau masyarakat Kediri agar tetap waspada terhadap cuaca yang mudah berubah selama masa peralihan musim ini. Kewaspadaan dini menjadi kunci penting dalam meminimalisasi dampak bencana alam yang tak terduga.***

Reporter : Bakti Wijayanto

Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *