LINGKARWILIS.COM – Sepanjang tahun 2024, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tulungagung mencatat adanya ratusan kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah Kabupaten Tulungagung. Terdapat tiga lokasi yang diidentifikasi sebagai kawasan rawan kecelakaan atau “black spot”.
Kasatlantas Polres Tulungagung, AKP Taufik Nabila, menyampaikan bahwa sebelum pelaksanaan Operasi Lilin Semeru 2024, pihaknya telah memetakan kawasan rawan kecelakaan dan kemacetan.
Tiga lokasi yang termasuk dalam kategori “black spot” adalah simpang tiga Jetaan Kecamatan Kauman, jembatan Lembu Peteng di Kutoanyar, dan jalan nasional di Kecamatan Ngantru. Ketiga lokasi ini memiliki angka kecelakaan tinggi sepanjang tahun lalu.
Taufik mengungkapkan bahwa sepanjang 2024 terdapat 936 kasus kecelakaan lalu lintas yang dilaporkan ke Satlantas Polres Tulungagung. Dari total tersebut, 140 orang meninggal dunia. Dibandingkan dengan tahun 2023, di mana tercatat sekitar 1.400 kasus kecelakaan, jumlah kecelakaan pada 2024 mengalami penurunan signifikan.
“Kasus kecelakaan lalu lintas saat ini turun drastis dibandingkan dengan kasus kecelakaan lalu lintas pada tahun 2023 kemarin,” jelasnya.
Selain penurunan jumlah kasus, tingkat fatalitas kecelakaan di Tulungagung pada 2024 juga terbilang rendah, hanya sebesar 12 persen. Sebagian besar kecelakaan melibatkan pengendara sepeda motor.
3 Resep Kreasi Indomie Nikmat yang Wajib Kalian Coba, Cocok untuk Musim Hujan!
Menurut Taufik, penurunan angka kecelakaan ini menunjukkan bahwa langkah-langkah pencegahan yang dilakukan oleh Satlantas Polres Tulungagung telah berjalan dengan baik. Upaya yang dilakukan meliputi sosialisasi keselamatan lalu lintas ke sekolah-sekolah dan penindakan terhadap pelanggaran.
“Tentunya petugas kami sudah melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas, seperti sosialisasi berlalu lintas termasuk juga penindakan bagi pelanggar lalu lintas,” pungkasnya.