Kediri, LINGKARWILIS.COM – Kota Kediri merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang masih nguri – nguri budaya khususnya kuda lumping atau biasa disebut jaranan.
Salah satu kelompok kesenian jaranan di Kota Kediri yang masih eksis adalah kelompok seni Jaranan Bandung Cokro Kusumo yang ada di Lingkungan Bulurejo Kelurahan Blabak Kecamatan Pesantren Kota Kediri.
Kelompok seni Jaranan Bandung Cokro Kusumo ini sudah ada sejak puluhan tahun dimana kesenian budaya merupakan hiburan rakyat yang sangat digemari.
“Di setiap ada kesempatan kami tampil untuk menghibur masyarakat,” ujar Sukino, Minggu (19/11/2022).
Menurut Sukino budaya kesenian jaranan harus dirawat dan diuri-uri oleh setiap generasi. Untuk itu pihaknya sangat senang jika ada anak muda yang mau bergabung ke dalam kelompok kesenian jaranan yang dipimpinnya.
“siapapun boleh bergabung saat kami latihan, yang penting semangat,” ucapnya.
Masih kata Sukino, kesenian jaranan merupakan hiburan yang selalu melengkapi setiap acara yang ada di Kelurahan Blabak. Termasuk juga grup kesenian jaranan Bandung Cokro Kusumo seringkali tampil di kelurahan atau desa lainnya di Kediri.
“Selalu ramai saat kelompok seni budaya kami ini tampil,” lanjutnya.,
Grup kesenian jaranan Bandung Cokro Kusumo tampil menghibur masyarakat dalam acara selapanan pernikahan warga setempat pada Minggu (19/11/2023).
Warga sangat antusias menonton penampilan grup kesenian jaranan Bandung Cokro Kusumo, terbukti mereka betah menikmati hiburan itu meski di tengah teriknya matahari.
Sukino menegaskan tampilan grup kesenian jaranan Bandung Cokro Kusumo yang dipimpinnya murni dengan maksud menghibur masyarakat tanpa ada kepentingan apalagi kepentingan politik.
“ini murni untuk hiburan, tidak ada unsur politik,” tegasnya.
Selaku pimpinan kelompok kesenian jaranan Bandung Cokro Kusumo, Sukino mengaku gelaran kesenian jaranan ini juga dimaksudkan sebagai wujud syukur atas karunia Allah SWT.
“Saya bersyukur dengan menjaga kesenian jaranan ini keluarga saya oleh Allah diberi nikmat kesehatan,” tutupnya.***
Reporter : Agus Sulistyo Budi
Editor : Hadiyin