Kontroversi Klip “Iclik Cinta”, Polisi Tetap Lanjutkan Penyelidikan Meski Manajemen Sudah Minta Maaf

Kontroversi Klip "Iclik Cinta": Polisi Tetap Lanjutkan Penyelidikan Meski Manajemen Sudah Minta Maaf
Potongan tayangan lagu Iclik Cinta berlatar belakang bangungan perpustakaan. (ist)

Blitar, LINGKARWILIS.COM – Meskipun Mala Agatha dan manajemen rumah produksi lagu “Iclik Cinta” telah menyampaikan permintaan maaf atas penggunaan Perpustakaan Proklamator Bung Karno di Blitar sebagai latar video klip, polisi tetap melanjutkan penyelidikan kasus ini.

Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Sukamto, menegaskan bahwa pihaknya telah menerima aduan dari masyarakat dan segera membentuk tim untuk mengusut dugaan pelanggaran dalam video tersebut. Polisi kini sedang mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak terkait.

Menurut Sukamto, beberapa pihak yang akan diperiksa dalam tahap awal penyelidikan meliputi:

  1. Pelapor – Dalam hal ini, DPC GMNI Blitar, yang pertama kali melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian.
  2. Pihak Perpustakaan Proklamator Bung Karno – Polisi ingin mengetahui apakah ada izin resmi yang diberikan kepada tim produksi untuk menggunakan lokasi bersejarah tersebut.
  3. Mala Agatha dan Manajemennya – Penyidik akan menggali alasan penggunaan Perpustakaan Bung Karno sebagai latar video serta menelusuri apakah ada unsur kesengajaan atau ketidaksengajaan dalam pembuatan klip tersebut.

“Kami akan mendalami lebih lanjut apakah ada unsur pidana dalam tayangan ini atau tidak. Saat ini masih dalam tahap awal penyelidikan,” jelas Sukamto, Kamis (13/3/2025).

Baca juga : Penemuan Mayat di Sungai Sumberagung Wates, Kediri, Polisi Ungkap Identitasnya

Kontroversi ini bermula dari video klip “Iclik Cinta”, yang dinilai kurang mendidik oleh berbagai elemen masyarakat. Keberatan semakin menguat setelah diketahui bahwa video tersebut mengambil latar di kawasan Makam dan Perpustakaan Bung Karno, sebuah lokasi yang sarat dengan nilai sejarah.

Protes pun muncul dari berbagai kalangan, termasuk GMNI Blitar, yang secara resmi melaporkan kasus ini ke kepolisian. Mereka mengecam penggunaan tempat bersejarah sebagai latar video klip yang dinilai tidak pantas dan mendesak adanya tindakan tegas.

Menanggapi gelombang protes, manajemen Mala Agatha akhirnya menyampaikan permintaan maaf dan menyatakan kesediaannya untuk menghapus video klip dari platform YouTube.

Baca juga : Matangkan Persiapan Jelang Liga 4 Nasional, Inter Kediri Terus Cari Pemain Baru

Mereka juga telah menjalani mediasi dengan pihak Perpustakaan Proklamator Bung Karno guna menyelesaikan polemik yang muncul.

Namun, meski video telah diturunkan dan permintaan maaf telah disampaikan, penyelidikan oleh pihak kepolisian tetap berlanjut guna memastikan apakah ada pelanggaran hukum dalam produksi dan penyebaran video klip tersebut.***

Reporter: Aziz Wahyudi

Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *