Kediri, LINGKARWILIS.COM – Perjalanan hidup Mbah Mulyono (63), warga Kelurahan Banaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, menjadi kisah inspiratif tentang kerja keras dan kegigihan.
Sejak 1983, ia memulai usaha kecilnya dengan berdagang bahan plastik dan perlengkapan pesta, mengandalkan sepeda ontel sebagai alat transportasi.
Mbah Mulyono mengayuh sepedanya menjelajahi Kediri hingga wilayah sekitar seperti Blitar, Tulungagung, Jombang, dan daerah lain di karesidenan Kediri. Ia mengenang masa-masa penuh tantangan saat harus melintasi jalan berlumpur dan basah karena hujan.
Baca juga : Untuk Cegah HMPV, Terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat, Ini Pesan Kadinkes Kabupaten Kediri
“Kalau ingat masa itu, kadang ingin menangis. Perjalanan berat, jalan berlumpur, hujan, tapi saya terus berusaha demi keluarga,” ujar Mbah Mulyono dengan nada lirih saat ditemui di rumahnya.
Kini, usaha Mbah Mulyono telah berkembang pesat. Ia menyediakan berbagai barang seperti bola plastik, tas kresek, jajanan, hingga perlengkapan pesta. Barang dagangannya selalu diminati, terutama saat musim hajatan, Lebaran, atau ajang besar seperti Piala Dunia.
“Kalau sedang musim hajatan atau Piala Dunia, ramai sekali. Pembeli tidak hanya dari Kediri, tapi juga dari daerah lain seperti Trenggalek dan Tuban,” jelasnya.
Saat ini, Mbah Mulyono tidak lagi harus berkeliling menggunakan sepeda ontel. Ia menjalankan usahanya dari rumah di Banaran. Meski begitu, semangat juangnya tetap membara.
Diberkahi dua anak, salah satunya belum menikah, Mbah Mulyono merasa bersyukur atas apa yang telah dicapainya.
“Dari perjalanan ini, saya bisa mencukupi kebutuhan keluarga dan memberi manfaat bagi orang lain. Saya sangat bersyukur,” tuturnya penuh haru.
Kisah hidup Mbah Mulyono adalah bukti bahwa kerja keras dan ketekunan mampu membawa perubahan besar, menjadi teladan bagi banyak orang.***
Reporter: Agus Sulistyo Budi
Editor: Hadiyin