LINGKARWILIS.COM – Dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), sejumlah pasar di Tulungagung memerlukan revitalisasi total. Selain bertujuan mendongkrak PAD, langkah ini juga diambil karena beberapa pasar mengalami kebakaran hebat atau belum pernah direnovasi sejak pertama kali dibangun.
Kabid Pengelolaan Pasar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tulungagung, Muhammad Khabib, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat dua pasar yang perlu direvitalisasi secara menyeluruh, yakni Pasar Campurdarat dan Pasar Besuki.
Revitalisasi Pasar Campurdarat diperlukan karena pasar tersebut sempat mengalami kebakaran hebat pada tahun 2021 dan hingga kini belum mendapatkan perbaikan. Sementara itu, Pasar Besuki belum pernah mengalami revitalisasi sejak pertama kali berdiri, sehingga posisinya kini lebih rendah dibanding badan jalan.
“Sesuai data kami, ada dua pasar yang perlu dilakukan revitalisasi total, yakni Pasar Campurdarat yang mengalami kebakaran pada tahun 2021 dan Pasar Besuki yang sejak berdiri belum pernah direvitalisasi,” ujar Muhammad Khabib, Minggu (23/2/2025).
Belum Berbadan Hukum! Puluhan BUMDes di Tulungagung Tak Bisa Akses Dana Desa
Menanggapi kondisi ini, Khabib mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengusulkan permohonan revitalisasi total kepada Pemerintah Pusat dan masih menunggu respons. Namun, adanya efisiensi anggaran membuat pihaknya ragu apakah usulan tersebut akan disetujui.
Revitalisasi kedua pasar ini membutuhkan anggaran yang cukup besar, yakni sekitar Rp 16 miliar. Dana tersebut tidak dapat dialokasikan melalui APBD Tulungagung, sehingga dukungan dari Pemerintah Pusat menjadi krusial. Meski demikian, mempertimbangkan urgensi perbaikan, pihaknya berharap usulan ini dapat disetujui.
“Memang saat ini ada efisiensi anggaran, tetapi kami tetap berupaya agar dua pasar itu bisa dilakukan revitalisasi total mempertimbangkan kondisinya,” ungkapnya.
Menurut Disperindag, kedua pasar ini memiliki peran penting dalam perekonomian daerah, mengingat Pasar Campurdarat dan Pasar Besuki termasuk pasar besar di masing-masing kecamatan. Perputaran ekonomi di dua pasar ini cukup signifikan, sehingga berkontribusi terhadap PAD Tulungagung.
Ekspor Perdana Nanas Quin Simplex Kediri ke Arab Saudi, Langkah Awal Menuju Pasar Global
Khabib menegaskan bahwa dalam upaya meningkatkan PAD, revitalisasi total diperlukan agar kondisi pasar lebih layak dan mampu menarik lebih banyak pedagang serta pembeli. Dengan fasilitas yang lebih baik, pasar diharapkan bisa lebih nyaman bagi masyarakat yang berbelanja.
“Kalau pasarnya bagus, otomatis pembeli juga nyaman berbelanja. Mudah-mudahan usulan kami ini diterima, kalaupun tidak, setiap tahun akan terus kami usulkan,” pungkasnya. (sho)
