Daerah  

Penyebab Kebakaran Lahan Pohon Jati di Tulungagung Masih Belum Diketahui 

Penyebab Kebakaran Lahan Pohon Jati di Tulungagung Masih Belum Diketahui 
Petugas Damkar Tulungagung saat melakukan upaya pemadaman pada lahan tanaman pohon jati di Desa Bolorejo Kecamatan Kauman Tulungagung (Damlar Tulungagung)

LINGKARWILIS.COM – Pada Rabu malam (5/9) kebakaran melanda lahan tanaman pohon jati di Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman, Tulungagung. Saat ini, Polres Tulungagung tengah menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.

Kasi Operasional dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tulungagung, Bambang Pidekso, mengungkapkan kebakaran pohon jati dilaporkan sekitar pukul 21.00 WIB.

Segera telah menerima laporan, tim pemadam kebakaran langsung datang ke lokasi dengan satu unit mobil pemadam kebakaran dan dua truk tangki air. Lahan yang terbakar diketahui milik Tomo dari Desa Kalangbret, Kecamatan Kauman.

“Kami tiba di TKK sekitar pukul 21.10 WIB dan segera melakukan proses pemadaman pada lahan tanaman jati tersebut,” kata Bambang Pidekso pada Kamis (5/9).

Bambang menjelaskan bahwa proses pemadaman sempat mengalami kendala karena akses yang sempit tetapi tim berhasil memadamkan api dalam waktu sekitar 30 menit, tepatnya pada pukul 21.40 WIB.

Api menghanguskan daun-daun jati yang kering, semak, dan rumput ilalang, tetapi beruntung tidak mengenai tanaman pohon jati. Setelah api padam, pihak pemadam kebakaran berkoordinasi dengan polisi untuk mengungkap penyebab kebakaran.

“Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran lahan ini, api juga belum sempat membakar tanaman pohon jati, hanya daun kering, rumput dan ilalang kering yang terbakar,” tambahnya.

Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu Mujiatno menginformasikan bahwa luas lahan yang terbakar diperkirakan sekitar satu hektare.

Mujiatno menyebutkan bahwa pihaknya belum dapat memastikan apakah kebakaran disebabkan oleh unsur kesengajaan atau kelalaian, seperti membakar sampah dekat lahan.

Ia mengimbau agar masyarakat tidak bermain api atau membuang puntung rokok sembarangan di area yang berisiko terbakar, terutama selama musim kemarau.

Reporter : Mochammad Sholeh Sirri
Editor : Shadinta Aulia Sanjaya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *