Kediri, LINGKARWILIS.COM – Pedagang Alun-Alun Kota Kediri berharap ada kompensasi dari pemerintah Kota Kediri untuk mereka menyusul mangkraknya proyek Ruang Terbuka Hijau (RTH) Alun-Alun.
Sebab selama 7 bulan ini para pedagang sudah berusaha bertahan dengan penurunan omzet di tempat relokasi saat ini. Bahkan sebagian pedagang ada yang tidak betah dan pindah termasuk juga ada yang berhenti berjualan untuk mencari sumber ekonomi lain.
Ketua Paguyuban Pedagang Alun-Alun Kota Kediri Subagyo menuturkan bukan hanya karena omzet menurun, pedagang semakin resah sebab mereka akan lebih lama dalam kondisi terpuruk karena proyek RTH Alun-Alun berhenti.
“seharusnya nasib kami ini dipikirkan, apakah kami dikasih kompensasi selama proyek ini belum selesai atau bagaimana, lha ini diajak ngomong aja tidak e,” ujar Subagyo, Jumat, (08/12/2023).
Masih kata Subagyo, kondisi sulit yang saat ini dirasakan pedagang akan lebih berat jika Alun-Alun mengkrak selama satu tahun.
“kalau benar proyeknya diteruskan pada 2025 ya kamilah yang paling merasakan dampaknya,” lanjutnya.
Subagyo menjelaskan pedagang yang tergabung dalam paguyuban pedagang Alun-Alun jumlahnya 97 dengan produk jualan yang beragam. Omzet penjualan para pedagang menurun mencapai lebih dari 30 persen..
Sementara itu pada sejumlah wartawan, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri, Wahyu Kusuma menegaskan akan menemui para pedagang alun-alun untuk berkomunikasi langsung dengan para pedagang.
“Saya usahakan secepatnya di bulan ini,” ucapnya.
Wahyu berharap dengan bertemu para pedagang langsung dia bisa berdiskusi untuk mencari solusi terbaik terkait nasib mereka menyusul penundaan proyek pembangunan alun-alun.***
Reporter : Agus Sulistyo Budi
Editor : Hadiyin
