Kediri, LINGKARWILIS.COM – Sudah sebulan lebih terjadi pencemaran di air sumur warga Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri akibat kebocoran pipa SPBU yang belum teratasi.
Tim Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) mengunjungi rumah warga terdampak di Tempurejo untuk memastikan kebocoran, Rabu (11/10).
Kunjungan tim ini bertujuan untuk mengecek air sumur warga yang bersangkutan untuk mengetahui penyebab terjadinya pencemaran.
Sebelumnya, memang Pertamina mengaku ada kebocoran pada pipa SPBU, namun PPLH mengaku tidak menyadarinya.
“Tujuan kami hari ini mengecek apakah SPBU tersebut bocor atau tidak,” ujar Hendro Widianto, perwakilan dari anggota penegak hukum (gakkum) PPLH yang mengecek ke lokasi.
Gakkum PPLH juga mendatangi SPBU untuk melakukan verifikasi.
“Sebenarnya sudah ada beberapa pihak yang menanganinya, kami di sini untuk memverifikasi kebenarannya dan apakah Pertamina bertanggung jawab atau tidak,” ujarnya.
Hendro Widianto mengatakan, SPBU yang ditemukan bocor harus bertanggung jawab penuh karena mereka memiliki usaha di kawasan tersebut.
“Masyarakat perlu bersabar, kami juga akan terus memberikan dukungan air minum dan Pertamina memberikan dukungan air minum,” kata Hendro. Sebelumnya diberitakan, DLHKP belum mendapat kepastian tindakan lebih lanjut dari Pertamina terkait kasus pencemaran lingkungan di wilayah Tempurejo akibat terjadinya kebocoran pipa.***
Reporter : Dhea Safira
Editor : Hadiyin