Kediri, LINGKARWILIS.COM – Perubahan cuaca yang tidak menentu di musim hujan, dengan kombinasi hujan dan panas terik dalam beberapa hari terakhir, meningkatkan risiko penyebaran demam berdarah (DB).
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri mencatat, hingga 31 Januari 2025, sudah ada 42 kasus positif DB di wilayah tersebut.
Kepala Dinkes Kabupaten Kediri, dr. Ahmad Khatib, mengingatkan masyarakat agar tidak menganggap enteng gigitan nyamuk, terutama jika terjadi berulang kali dalam kondisi cuaca saat ini.
DB tetap menjadi ancaman serius, terutama di lingkungan yang lembap dan tidak terjaga kebersihannya.
Baca juga : Perhutani Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Bhabinkamtibmas dan LMDH Panen Jagung di Kediri
“Jangan abaikan jika mengalami demam tinggi yang tak kunjung turun, kehilangan nafsu makan, serta muncul bintik merah di kulit. Jika ada gejala seperti ini, segera lakukan pemeriksaan medis, jangan menunggu lama. Lebih baik mencegah daripada mengobati,” tegas Khatib, Senin (17/2/2025).
Untuk mengurangi risiko penularan DB, Khatib mengimbau masyarakat untuk:
✅ Menjaga kebersihan lingkungan dan menghilangkan tempat-tempat genangan air yang bisa menjadi sarang nyamuk.
✅ Melakukan fogging secara mandiri atau berkelompok di wilayah dengan kasus tinggi.
✅ Menguras bak mandi minimal dua kali seminggu agar jentik nyamuk tidak berkembang.
✅ Menggunakan lotion anti nyamuk saat tidur sebagai perlindungan tambahan.
✅ Mengonsumsi makanan bergizi untuk menjaga daya tahan tubuh, karena DB rentan menyerang orang dengan sistem imun lemah.
“Pada dasarnya, DB bisa menyerang siapa saja, tanpa memandang usia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan daya tahan tubuh,” pungkasnya.***
Reporter: Bakti Wijayanto
Editor : Hadiyin