Daerah  

Agar Pedagang Tidak Rebutan, Penempatan Lapak dan Kios di Pasar Wates Kabupaten Kediri Melalui Undian, Prosesnya Sampai Dua Hari

Agar Pedagang Tidak Rebutan, Penempatan Lapak dan Kios di Pasar Wates Kabupaten Kediri Melalui Undian, Prosesnya Sampai Dua Hari
Pasar Wates saat ini dibangun dengan konsep budaya kearifan lokal. (istimewa)
Kediri, LINGKARWILIS.COM – Ratusan pedagang Pasar Wates Kabupaten Kediri mengikuti undian untuk mendapatkan nomor lapak dan kios jatah mereka.
Tujuan dilakukan undian ini adalah untuk menghindari rebutan antar  para pedagang mengingat lokasi yang dianggap strategis pasti menjadi incaran mereka..
Karena jumlah pedagang hampir 500 orang proses pengundian membutuhkan waktu dua hari, mulai Sabtu (10/2) hingga Minggu (11/2). Tercatat Pasar Wates memiliki 486 pedagang dengan total jumlah lapak sebanyak 556 dan 55 kios.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Kediri, drh Tutik Purwaningsih, menjelaskan  cara undian untuk penempatan lapak dan kios dilakukan agar pedagang menempati lapak sesuai dengan jenis dagangannya.
“jangan sampai ada persaingan yang tidak sehat untuk itu lokasi lapak serta kios masing-masing pedagang harus jelas,” ujarnya, Senin (12/2/2024)

drh Tutik Purwaningsih  menambahkan penempatan lapak dan kios perlu ditata secara teratur agar Pasar Wates terlihat rapi, teratur, dan bersih. Setiap jenis dagangan, seperti sayur mayur, sembako, daging, atau sandang, diberikan jalur lapak tersendiri untuk memudahkan transaksi dan menjaga ketertiban.

banner 400x130
Baca juga : Pimpin Apel Siaga Pengawas Pemilihan Umum 2024, Pj Wali Kota Kediri Sampaikan Arahan Ini

“Menjaga kebersihan dan keindahan Pasar Wates sebagai pusat transaksi dan perputaran ekonomi di Wates sangat penting,” lanjutnya.

Dengan penataan lapak yang tepat, diharapkan pedagang dan pengunjung dapat melakukan aktivitas transaksi dengan mudah, di lokasi yang lapang dan bersih.
Untuk diketahui, pembangunan Pasar Wates dilakukan dalam dua tahap selama dua tahun dengan total anggaran mencapai Rp 16,6 miliar. Tahap pertama mendapat dana sebesar Rp 8 miliar dari APBN, sementara tahap kedua sebesar Rp 8,6 miliar dari APBD murni Kabupaten Kediri.***
Reporter : Bakti Wijayanto
Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *