BLITAR, LINGKARWILIS.COM – Warga Dusun Jengglik, Desa Salam, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, dibuat resah dengan keberadaan seekor buaya yang dipelihara seorang warga setempat. Reptil berbahaya itu kini tumbuh semakin besar, jauh melebihi ukuran saat pertama kali dibawa dari Papua delapan tahun silam.
Buaya tersebut milik Riadi (48), warga lokal yang memeliharanya sejak kecil. Awalnya, hewan eksotik itu berukuran kecil seperti kadal. Namun kini, tubuhnya telah mencapai panjang sekitar tiga meter dengan bobot mencapai puluhan kilogram.
Masalah muncul lantaran buaya tersebut masih dikurung dalam kandang sempit berdinding tipis berukuran hanya 2,5 x 1 meter, sehingga tubuhnya harus melengkung untuk menyesuaikan ruang. Keamanan pun menjadi sorotan karena dinding kandang hanya setebal 7 sentimeter, rentan roboh bila buaya berontak.
Baca juga : Dinas Perkim Kabupaten Kediri Tindak Cepat Perbaiki Rumah Korban Bencana di Mojo
“Kandangnya tidak lagi layak. Ukuran buaya sudah jauh lebih besar, sementara kandangnya sangat sempit,” ungkap Tedy Prasojo, Kepala Seksi Pemadam dan Penyelamatan Satpol PP Kabupaten Blitar, Selasa (3/6/2025).
Tedy menjelaskan, pihaknya telah menerima laporan dari aparat desa dan langsung meninjau lokasi. Meski demikian, Tim Damkar mengaku tidak memiliki perlengkapan dan keahlian untuk mengevakuasi buaya, terlebih lagi karena statusnya sebagai hewan liar dan buas.
“Kami belum pernah menangani evakuasi buaya. Selain itu, kami tidak memiliki alat bius yang dibutuhkan untuk menenangkan hewan seperti ini,” ujarnya.
Baca juga : Kota Kediri Gelar Pelatihan JULEHA 2025, Cetak Juru Sembelih Halal Bersertifikat
Situasi ini membuat warga khawatir akan potensi bahaya jika buaya tersebut lepas dari kandangnya. Meski sebelumnya telah dilaporkan ke BKSDA, lembaga tersebut disebut sudah tidak lagi menangani langsung proses penanganan atau evakuasi satwa liar seperti ini.
Warga kini berharap adanya campur tangan dari pihak berwenang atau instansi lain yang memiliki kapasitas dan alat untuk melakukan evakuasi buaya demi keselamatan bersama.***
Reporter: Aziz Wahyudi
Editor : Hadiyin