Gaza, LINGKARWILIS.COM – Hamas mengumumkan akan menunda pembebasan tawanan Israel yang sebelumnya dijadwalkan akhir pekan ini.
Dilansir dari Quds News, keputusan tersebut diambil setelah Hamas mendapatkan kenyataan bahwa Israel gagal menegakkan komitmennya berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang berlaku.
Menurut Abu Ubaida, juru bicara sayap militer Hamas, Israel telah menunda pemulangan warga Palestina yang mengungsi ke Gaza utara serta terus menargetkan warga sipil dan memblokir bantuan kemanusiaan.
“Kami telah memenuhi semua kewajiban kami, tetapi Israel belum. Para tawanan tidak akan dibebaskan sampai Israel mematuhi dan menebus pelanggaran masa lalunya,” kata Abu Ubaida.
Baca juga : Sebanyak 226 Situs Arkeologi di Gaza Rusak akibat Serangan Israel
Lebih dari 20 hari sejak gencatan senjata dimulai, situasi di Gaza tetap memburuk. Israel masih memblokir masuknya alat berat yang dibutuhkan untuk membersihkan 55 juta ton puing akibat serangan sebelumnya.
Akibatnya, puluhan ribu jenazah masih terperangkap di bawah reruntuhan bangunan, dan banyak jalan utama tetap tidak dapat diakses.
Selain itu, pasukan Israel juga disebut menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, bahkan menangkap para pengemudi truk yang membawa suplai penting.
Dalam insiden terbaru, pasukan Israel dilaporkan menyerang sebuah kendaraan yang membawa keluarga pengungsi yang hendak kembali ke Gaza utara. Serangan ini menyebabkan beberapa orang terluka, termasuk anak-anak.
Hamas menegaskan kembali komitmennya terhadap perjanjian gencatan senjata tetapi memperingatkan bahwa mereka hanya akan mematuhinya jika Israel juga menepati kesepakatan.***
Editor : Hadiyin