LINGKARWILIS.COM – Warga Kabupaten Jombang, Jawa Timur dikejutkan dengan kenaikan harga elpiji 3 kilogram yang melonjak dari Rp16.000 menjadi Rp18.000 per tabung di tingkat pangkalan.
Bahkan, di beberapa pengecer, harga gas elpiji bersubsidi ini mencapai Rp20.000 hingga Rp21.000 per tabung. Kenaikan yang terjadi sejak Rabu lalu ini menuai keluhan, terutama karena tidak adanya sosialisasi atau pemberitahuan resmi dari pihak terkait.
Mahmud Choiry, pemilik pangkalan gas elpiji di Jalan Kemuning, Kelurahan Candimulyo, mengaku kebanjiran protes dari pelanggan. “Banyak yang komplen dan kaget dengan kenaikan ini. Kami sendiri belum mendapat informasi jelas penyebabnya,” ungkap Mahmud pada Minggu (19/1).
Kebakaran Hebat Landa Pabrik Tali Rafia di Jombang, 8 Mobil Damkar Dikerahkan!
Keresahan juga dirasakan langsung oleh masyarakat. Muhammad Afifuddin, warga yang membeli gas elpiji di toko kelontong mengeluhkan beban ekonomi yang semakin berat. “Gas ini kebutuhan dapur sehari-hari, kok tiba-tiba naik. Kalau harga kebutuhan pokok lain juga ikut naik, bagaimana kami bertahan?” katanya.
Kondisi serupa terjadi di kawasan Peterongan, di mana beberapa toko kelontong mulai menaikkan harga elpiji. Situasi ini semakin memukul masyarakat, terutama mereka yang bergantung pada gas bersubsidi untuk kebutuhan memasak sehari-hari.
Warga berharap pemerintah segera turun tangan untuk menstabilkan harga dan mencegah kenaikan harga kebutuhan lainnya. “Gas elpiji ini kebutuhan dasar, tapi harga bahan pokok lain juga harus diawasi supaya tidak semakin mencekik,” pinta Afifuddin, mewakili kegelisahan banyak warga.
Reporter: Agung Pamungkas
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya