LINGKARWILIS.COM – Istilah weton jodoh merupakan tradisi Jawa yang sudah turun-temurun digunakan sebagai pedoman untuk mengetahui kecocokan pasangan sebelum menikah.
Dalam weton jodoh, ada banyak istilah yang dipercaya memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan pernikahan, salah satunya adalah tibo topo.
Istilah tibo topo ini sering kali dianggap membawa makna khusus dalam hubungan suami istri, sehingga perhitungan weton jodoh selalu menjadi patokan bagi masyarakat Jawa.
Lantas, apa sebenarnya arti dari tibo topo dalam konteks weton jodoh, dan bagaimana pengaruhnya terhadap keberlangsungan rumah tangga?
Simak penjelasannya berikut ini agar kalian lebih paham tentang arti tibo topo dalam weton jodoh sebelum melangkah ke jenjang pernikahan!
Ini Arti dari Tibo Pegat dalam Weton Jodoh yang Sebaiknya Kalian Tahu Sebelum Menikah!
Arti Tibo Topo Dalam Weton Jodoh
Perhitungan ini tidak berfokus pada karakter pribadi masing-masing pasangan, tetapi lebih pada bagaimana dinamika hubungan mereka akan berkembang seiring waktu.
Tantangan Awal dalam Hubungan
Dalam perhitungan topo, disebutkan bahwa pada awal hubungan, pasangan seringkali menghadapi banyak kesulitan. Hal ini dapat berupa masalah komunikasi, perbedaan pandangan, hingga kondisi eksternal yang menguji ketahanan pasangan.
Namun, bagi mereka yang mampu bertahan dan saling mendukung, hubungan tersebut diyakini akan mengarah pada kebahagiaan di saat yang tepat.
Kunci utama di sini adalah kesabaran dan kekuatan untuk menghadapi tantangan bersama. Sebaliknya, jika pasangan tidak memiliki ketahanan yang cukup, hubungan tersebut berisiko berakhir di tengah jalan.
Meski begitu, topo memberi harapan bahwa hasilnya akan baik jika pasangan mampu menghadapi cobaan yang ada.
Cara Membuat Cemilan Gurih Homemade untuk Teman Nonton Film, Ini Ada 3 Resep yang Bisa Dicoba!
Jenis Pasangan Berdasarkan Perhitungan Topo
Perhitungan topo mengelompokkan pasangan berdasarkan hasil perhitungan “ketemu”. Ada tiga tipe pasangan yang paling sering disebut, yaitu pasangan dengan hasil perhitungan ketemu 20, ketemu 28, dan ketemu 36. Masing-masing tipe pasangan ini memiliki tantangan dan potensi keberhasilan yang berbeda.
1 Pasangan Ketemu 20 Pasangan yang berada dalam kategori ketemu 20 umumnya menghadapi tantangan yang lebih berat dibandingkan tipe lainnya. Mereka membutuhkan kekuatan ekstra untuk bisa bertahan.
Tantangan yang dihadapi bisa beragam, mulai dari masalah internal seperti ego dan komunikasi, hingga tantangan eksternal seperti keuangan atau gangguan dari pihak luar.
Kesabaran dan kemampuan untuk bekerja sama menjadi kunci kesuksesan hubungan ini.
2 Pasangan Ketemu 28 Pasangan dengan perhitungan ketemu 28 juga menghadapi tantangan dalam hubungan, tetapi sedikit lebih ringan dibandingkan ketemu 20.
Meski demikian, pasangan ini tetap harus waspada dan tetap berusaha untuk menjaga keseimbangan dalam hubungan.
Jika mereka bisa menghadapi masalah dengan bijak, kebahagiaan akan lebih mudah dicapai.
3 Pasangan Ketemu 36 Tipe ketiga adalah pasangan dengan perhitungan ketemu 36, yang biasanya terjadi pada pasangan yang lahir di hari Sabtu Pahing.
Pasangan ini sering kali memiliki kondisi ekonomi yang lebih baik dibandingkan tipe lainnya. Namun, tantangan utama yang dihadapi oleh pasangan ini adalah masalah ego.
Tingginya ego dapat menyebabkan konflik yang berujung pada perpisahan, meskipun secara materi mereka tidak mengalami kesulitan.
Oleh karena itu, kemampuan untuk meredam ego dan saling memahami sangat penting bagi pasangan ketemu 36.
Perhitungan topo memberikan gambaran umum mengenai tantangan dan peluang yang mungkin dihadapi oleh pasangan dalam hubungan jodoh.
Meski begitu, keberhasilan suatu hubungan tetap bergantung pada bagaimana pasangan tersebut mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah yang muncul.
Dengan kesabaran, pengertian, dan kerja sama yang baik, setiap pasangan memiliki peluang untuk mencapai kebahagiaan, terlepas dari perhitungan yang diperoleh.
Nah itulah arti dari tibo topo dalam weton jodoh yang sebaiknya kalian ketahui sebelum memutuskan untuk menikah.
Penuls: Rafika Pungki Wilujeng
Editor: Shaidnta Aulia Sanjaya
