LINGKARWILIS.COM – Kelahiran prematur, yang terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu atau tiga minggu sebelum waktu yang diharapkan, dapat terjadi secara tak terencana, seperti dalam kasus ketuban pecah dini atau infeksi rahim selama kehamilan. Di beberapa situasi, persalinan prematur dapat direncanakan, terutama dalam kasus preeklampsia.
Minggu-minggu terakhir kehamilan memiliki peran penting dalam pertumbuhan janin, khususnya perkembangan otak dan paru-paru. Oleh karena itu, bayi yang lahir prematur memerlukan perawatan khusus di rumah sakit.
Bayi prematur biasanya memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan dengan bayi yang lahir pada waktu yang tepat. Mereka mungkin mengalami kesulitan mengisap dan menelan, sehingga makan menjadi tantangan. Bayi prematur juga dapat mengalami suhu tubuh yang rendah setelah lahir.
Es Ketan Hitam ala Chef Devina Hermawan, Cocok Jadi Ide Usaha Kuliner, Ini Resepnya
Dihimpun dari berbagai sumber, penyebab kelahiran prematur disebabkan beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkannya, seperti riwayat kelahiran prematur sebelumnya, kehamilan dengan bayi kembar, kelainan pada rahim atau plasenta, dan faktor lainnya.
Ciri-ciri bayi yang lahir prematur termasuk berat badan rendah, ukuran tubuh kecil dengan kepala yang lebih besar, rambut halus menutupi tubuh, suhu tubuh rendah, kesulitan bernapas, dan kesulitan mengisap dan menelan ASI.
Pemeriksaan dan tes rutin dilakukan pada bayi prematur, seperti pemeriksaan pernapasan, denyut jantung, pemeriksaan darah, ekokardiogram, dan pemeriksaan mata untuk mengidentifikasi potensi masalah kesehatan.
Perawatan bayi prematur melibatkan penggunaan inkubator di rumah sakit untuk menjaga suhu tubuh. Metode kangguru juga dapat digunakan, yaitu meletakkan bayi di dada ibu atau ayah untuk meningkatkan berat badan dan stabilitas kondisi.
Kedai Kopi 66, Wisata Kuliner Romantis di Tengah Hutan Pinus Kediri, Ajak Pasangan Anda
Pencegahan kelahiran prematur melibatkan pemeliharaan berat badan ideal dan asupan nutrisi yang baik sebelum hamil. Bagi ibu hamil dengan risiko tinggi, langkah-langkah pencegahan seperti pemberian hormon progesteron, pemasangan cerclage serviks, dan suplemen kalsium dapat dilakukan.
Komplikasi kelahiran prematur termasuk gangguan pernapasan, suhu tubuh rendah, komplikasi jantung, perdarahan otak, anemia, kerusakan otak, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, dan masalah kesehatan mental seperti ADHD.
Dengan perawatan dan perhatian medis yang tepat, bayi prematur memiliki peluang hidup yang baik dan dapat tumbuh dengan sehat. Penting untuk mendapatkan perawatan berkualitas dan melakukan tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko kelahiran prematur.***
Editor : Hadiyin