Kediri, LINGKARWILIS.COM – Curah hujan tinggi yang melanda wilayah Desa Pamongan, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri kembali memicu bencana tanah longsor susulan. Peristiwa ini terjadi menyusul insiden longsor sebelumnya yang terjadi pada Jumat (16/5) sore di area tebing dan persawahan desa.
Beruntung, dalam kejadian terbaru ini tidak dilaporkan adanya korban jiwa. Material longsor sebagian besar menimpa lahan pertanian dan kebun milik warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, Stefanus Joko Sukrisno, menjelaskan bahwa struktur tanah di kawasan Pamongan yang berada di lereng Gunung Wilis sangat rentan terhadap pergerakan tanah, terutama saat hujan deras berlangsung dalam waktu lama.
Baca juga : KONI Kabupaten Kediri Tambah Cabor Jelang Porprov Jatim 2025
“Jika hujan turun selama berjam-jam, kondisi tanah menjadi becek dan lembek, sehingga sangat mudah terjadi longsor. Tapi kalau hanya sekitar satu jam, biasanya masih relatif aman,” jelasnya.
Lebih lanjut, Joko mengungkapkan bahwa wilayah di barat Sungai Brantas, khususnya lima kecamatan yang ada di sana, memang tergolong rawan terhadap bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor dan banjir.
Sementara itu, banjir yang sempat menggenangi kawasan Blimbing kini telah surut. Tim BPBD juga melanjutkan proses pencarian terhadap Mbah Tekad yang dilaporkan hilang, termasuk di sepanjang aliran Sungai Brantas yang turut dilakukan penyisiran.***
Reporter: Bakti Wijayanto
Editor : Hadiyin