BATU, LINGKARWILIS.COM – Rencana pembangunan bianglala baru di Alun-Alun Kota Batu yang semula dijadwalkan terealisasi pada tahun 2025 kembali tertunda. Pemerintah Kota Batu menyatakan, sejumlah faktor teknis dan kebijakan anggaran menjadi penyebab utama penundaan ini.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Dian Fachroni, mengungkapkan bahwa pembangunan fisik bianglala baru kemungkinan baru bisa direalisasikan pada tahun 2026. Selain keterbatasan waktu, proses lelang aset bianglala lama juga masih harus diselesaikan tahun ini.
“Secara teknis dan waktu, pembangunan tidak memungkinkan dilaksanakan tahun ini. Lelang aset bianglala lama juga masih membutuhkan waktu,” jelas Dian pada Selasa (22/04).
Baca juga : DPRD Kabupaten Kediri Dorong Penyelenggaraan Haji 2025 Lebih Optimal, Kesehatan Jamaah Jadi Sorotan
Lebih lanjut, Dian menyebutkan bahwa efisiensi anggaran di sektor infrastruktur turut berdampak pada pelaksanaan proyek ini. Anggaran yang telah direncanakan untuk pembangunan bianglala sebagian akan dialihkan ke sektor yang lebih mendesak, yakni penanganan sampah.
“Anggaran Detail Engineering Design (DED) sebesar Rp 300 juta dan anggaran fisik sekitar Rp 6 miliar akan mengalami pengurangan. Dana tersebut akan difokuskan pada pengelolaan persampahan yang saat ini jadi prioritas,” terangnya.
Meski belum dirinci secara pasti berapa besaran pengurangan anggaran, Dian menjelaskan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk berbagai program strategis pengelolaan sampah. Mulai dari pembangunan Big Composter di TPA Tlekung, pengadaan rumah kompos di 24 titik yang mampu menampung sampah organik dari 750 hingga 1.000 kepala keluarga, hingga revitalisasi taman-taman tematik.
Baca juga : Rayakan Hari Kartini, Polwan Kediri Kota Tampil Berkebaya dan Berikan Pelayanan Penuh Pesona Budaya
Tak hanya itu, Pemkot Batu juga akan mengintensifkan sosialisasi gerakan memilah dan mengolah sampah kepada masyarakat sebagai bagian dari upaya jangka panjang pengelolaan lingkungan.
Meski pembangunan fisik bianglala ditunda, proses pengadaan tetap berjalan. Saat ini, tender untuk penyusunan DED bianglala baru tengah berlangsung dengan nilai anggaran Rp 300 juta.***
Reporter: Arief Juli Prabowo
Editor : Hadiyin