Pemkab Kediri Apresiasi Pembudidaya Ikan Gunakan Sistem Bioflok

Pemkab Kediri Apresiasi Pembudidaya Ikan Gunakan Sistem Bioflok
Tim Dinas Perikanan Kabupaten Kediri pantau pembudidaya ikan dalam bentuk bioflok (bakti)

KEDIRI, LINGKARWILIS.COM — Tren budidaya ikan dengan sistem bioflok di Kabupaten Kediri terus mengalami peningkatan. Metode ini dinilai menjadi solusi praktis dan efisien, terutama bagi peternak ikan yang memiliki keterbatasan lahan dan tidak memungkinkan membangun kolam tembok permanen.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kediri, Nur Hafid, menjelaskan bahwa sistem bioflok standar umumnya memiliki diameter 3 meter dengan tinggi 150 cm. Dalam satu kolam, idealnya dapat ditebar antara 2.500 hingga 3.000 ekor ikan lele, tergantung pada kondisi dan kapasitas lahan.

“Bioflok sangat cocok bagi pembudidaya dengan lahan terbatas. Selain efisien, sistem ini terbukti mampu meningkatkan produksi,” ujar Nur Hafid.

Baca juga : Revitalisasi Stasiun Kediri Dimulai, Sejumlah Pohon Dipangkas dan Lampu Taman Dinonaktifkan

Ia memaparkan, produksi ikan lele di Kabupaten Kediri menunjukkan tren positif dalam tiga tahun terakhir. Pada 2022 produksi tercatat 16.310 ton, meningkat menjadi 16.391 ton pada 2023, dan menembus angka 17.563 ton di akhir tahun 2024.

Terkait pakan, Nur Hafid menyebutkan bahwa pelet menjadi pilihan utama karena mendukung pertumbuhan cepat ikan lele. “Dalam waktu 3,5 bulan, ikan sudah bisa dipanen dan layak konsumsi. Asupan pakan harus diperhatikan agar hasil maksimal,” jelasnya.

Namun demikian, ia menegaskan pentingnya menjaga kualitas air dalam kolam bioflok. Jika air sudah keruh, harus segera diganti untuk menjaga kesehatan ikan. Kebersihan menjadi faktor utama guna mencegah penyakit, salah satunya cacar air yang dapat menyebar dengan cepat.

Baca juga : Mas Dhito Selamatkan Ribuan Anak Putus Sekolah, Arahkan Pendidikan Inklusif di Kabupaten Kediri

“Perawatan air di kolam bioflok sama pentingnya seperti kolam tembok. Rutin mengganti air dan menjaga kebersihan adalah kunci keberhasilan budidaya,” tambahnya.

Dengan metode ini, diharapkan produksi ikan air tawar di Kabupaten Kediri dapat terus meningkat sekaligus memberdayakan masyarakat dalam sektor perikanan yang ramah lingkungan.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *