LINGKARWILIS.COM – Musim kemarau yang melanda Kabupaten Tulungagung menyebabkan sejumlah desa mengalami kekeringan parah, terutama pasokan air bersih di rumah-rumah warga.
Dalam mengatasi masalah ini, Polres Tulungagung melakukan upaya signifikan dengan mengirimkan ratusan truk tangki berisi air bersih pada masyarakat terdampak.
Kapolres Tulungagung, AKBP Mohammad Taat Resdi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengirimkan sebanyak 100 truk tangki air bersih untuk membantu warga yang menghadapi kekeringan di wilayah tersebut.
Proses distribusi air bersih untuk daerah yang mengalami kekeringan ini melibatkan berbagai kendaraan dari berbagai instansi terkait
“Jadi kami dari Polres Tulungagung bersama Pemkab Tulungagung dalam hal ini BPBD dengan Kodim 0807/Tulungagung menyalurkan 100 tangki air bersih kepada masyarakat di Tulungagung yang memgalami kekeringan,” ujar AKBP Mohammad Taat Resdi dalam keterangannya pada Rabu (28/8/2024).
Kekeringan di Ponorogo Semakin Meluas, Ini Daftar Wilayah yang Terdampak
Data yang diperoleh menunjukkan bahwa sembilan desa di enam kecamatan di Tulungagung terpapar kekeringan tahun ini, dari sembilan desa tersebut, sebanyak 19 dusun mengalami dampak kekeringan yang cukup signifikan.
Kecamatan Campurdarat, kekeringan terjadi di Desa Campurdarat; di Kecamatan Pucanglaban, di Desa Demuk; Kecamatan Besuki, di Desa Besuki; Kecamatan Rejotangan, di Desa Sumberagung; dan Kecamatan Kalidawir.
Lalu ada di desa Joho dan Kalibarur, sisa lokasi lainnya terdapat di Kecamatan Tanggunggunung yang meliputi Desa Pakisrejo, Kresikan, dan Tenggarejo.
AKBP Taat Resdi menambahkan bahwa penyaluran air bersih ini akan terus dilakukan secara bertahap dan berlanjut hingga musim kemarau diperkirakan berakhir pada Oktober 2024.
Truk tangki air bersih didistribusikan oleh Polres Tulungagung dan dikelola oleh Polsek dan Koramil setempat untuk kemudian disalurkan ke masing-masing desa.
Selain upaya distribusi air bersih, Polres Tulungagung juga sedang membangun sumur bor sebagai solusi jangka panjang untuk kebutuhan air bersih.
Proses pembangunan sumur bor sudah dimulai di tiga kecamatan, dengan target minimal satu sumur bor di setiap kecamatan yang terdampak.