LINGKARWILIS.COM – Kasus penipuan dengan modus order fiktif makanan kian meresahkan di Kota Batu. Beberapa pengusaha katering menjadi korban, dengan kerugian mencapai jutaan rupiah akibat pesanan palsu yang mencatut nama Pemerintah Kota (Pemkot) Batu.
Salah satu korban yakni Mardiansyah, pemilik Mardian Katering mengalami kerugian sekitar Rp4 juta setelah menerima orderan fiktif sebanyak 85 paket nasi kotak.
Pesanan ini diklaim dilakukan oleh seseorang bernama Fajar Afrian SE, yang mengaku sebagai staf Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Batu.
Mardiansyah menjelaskan, pelaku menggunakan surat berkop Diskominfo untuk memperkuat kredibilitas pesanan, bahkan melakukan video call untuk membangun kepercayaan.
Mengenang Tragedi Kecelakaan Bus Pariwisata di Kota Batu, Warga Doa Bersama dan Tabur Bunga
“Tadi malam dia WA saya, mau pesan ketering untuk tanggal 13 Januari, lalu saya jawab bisa. Kemudian jam 12.00 WIB saya cek ke Diskominfo apakah benar pesan atau tidak, ternyata setelah di cek tidak ada pemesanan,” ungkapnya.
Beruntung, Mardiansyah belum sempat memesan souvenir yang turut diminta pelaku. Jika jadi memesan, kerugian yang dialaminya bisa mencapai Rp24 juta.
Selain Mardiansyah, dua pengusaha katering lainnya, Sisca Katering dan Ardiasih juga menjadi korban penipuan serupa. Modus yang digunakan pelaku sama, yaitu mencatut nama instansi resmi untuk memesan katering dalam jumlah besar.
Kepala Diskominfo Kota Batu, Onny Ardianto, menegaskan bahwa semua pemesanan di instansi pemerintah telah dilakukan melalui sistem e-katalog LPSE dan tidak menggunakan komunikasi langsung via WhatsApp.
Profil Nurochman Walikota Batu Terpilih 2025-2030 yang Mengawali Karir Sebagai Tukang Sapu
“Kami menerima klarifikasi apakah benar melakukan pemesanan tersebut, pemesanan mengaku sebagai staf Kominfo. Di Kominfo sendiri tidak ada nama staf tersebut,” Jelas Onny
Diskominfo juga akan melakukan sosialisasi masif agar kasus serupa tidak terulang. Modus ini, lanjut Onny, bahkan pernah melibatkan pengakuan palsu dari pihak sekolah untuk pesanan makan siang gratis.
Mardiansyah berharap pelaku segera dilacak agar tidak ada korban baru di kalangan pengusaha katering Kota Batu.
Dia juga mengingatkan rekan-rekannya untuk lebih berhati-hati saat menerima pesanan dalam jumlah besar.
Kasus ini menjadi peringatan bagi pelaku usaha untuk meningkatkan kewaspadaan dan memastikan keaslian setiap pesanan yang diterima. Sosialisasi dan penerapan sistem yang transparan diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa depan.