Trenggalek, Lingkarwilis.com – Pengiriman air bersih oleh Badan Penanggulangan Daerah ( BPBD) Trenggalek untuk mengatasi kekeringan di Desa Ngrencak Kecamatan Panggul tidak mencukupi.
Sebab, karena jumlahnya terbatas, air bersih bantuan itu rata-rata hanya dimanfaatkan warga untuk memasak dan konsumsi air minum. Padahal kebutuhan warga tidak hanya untuk itu.
Air bersih itu diangkut menggunakan truk tangki oleh petugas kemudian disalurkan ke dalam wadah penampungan yang sudah disediakan di beberapa titik.
Kemudian warga sekitar mengambil air di bak penampungan sesuai dengan ketentuan.
“Untuk sementara masih satu desa itu yang terdampak kekeringan, merujuk data permintaan pengiriman,” ujar Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Admono, Jumat (11/8).
Tercatat ada sebanyak 126 kepala keluarga dari 506 jiwa di 3 Rukun Tetangga (RT) di Desa Ngrencak yang terdampak kekeringan.
Mereka pun akhirnya mengajukan permintaan bantuan pengiriman suplai air bersih.
“Jadi ini berbasis permintaan. Ada permintaan kita kirim, kalau layak menerima,” lanjutnya.
Titik kekeringan itu ada di RT 14/RW 05 Dusun Krajan, RT 16/RW 06 serta dan RT 15/RW 06 Dusun Kasian.
Topologi daerah membuat sulit mengakses air bersih ketika musim kemarau. Bahkan bisa dibilang langganan kekeringan dengan kondisi tertentu.
Untuk menanggulangi itu, sebanyak 2 truk tangki diterjunkan ke lokasi.
“Kapasitas masing-masing truk 6000 liter air, sehingga ada 12000 liter air yang digelontorkan,” imbuhnya.
Sementara itu, dampak kekeringan ini diperkirakan akan terus meluas hingga musim puncak kemarau pada akhir Agustus hingga awal September merujuk prakiraan cuaca BMKG.
Potensi ancaman kekeringan yang meluas itu bukan sekedar isapan jempol belaka. Sebab, merujuk prakiraan cuaca BMKG puncak musim kemarau tahun ini diperkirakan akan lebih kering dari tiga tahun sebelumnya.
Hal itu dipengaruhi oleh fenomena el nino dan indian ocean dipole yang terjadi di samudra.
Kondisi itu pula yang mengakibatkan warga beberapa titik di Desa Ngrencak Kecamatan Panggul kesulitan mendapatkan air bersih.***
Reporter : Angga Prasetya
Editor : Hadiyin