Daerah  

Gas Elpiji 3 Kilogram Langka, Warga Jombang Kelimpungan

Aktivitas di salah satu pangkalan elpiji di Jombang. (Taufik)

Jombang, Lingkarwilis.com –  Kelangkaan elpiji 3 kilogram di beberapa daerah, termasuk Kabupaten Jombang dalam beberapa hari terakhir membuat warga kelimpungan.

Salah satunya Diah Halima (37) warga Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang. Dia sudah berjam-jam keliling kampung demi mendapatkan gas elpiji 3 kilogram. Namun banyak toko yang kehabisan pasokan.

“Sulit dicari, ini sudah 3 toko sudah habis semua,” ungkapnya Rabu (26/7/2022).

Kendati demikian, tak membuatnya patah semangat untuk mencarinya. Sebab elpiji sudah menjadi barang yang sangat dibutuhkan untuk memasak.

“Pas (cari, red) di agen ini dapat, tapi ya gitu suruh nunggu sabar dulu,” tambahnya.

Menurut Diah, kesulitan mencari gas elpiji itu rupanya sudah dirasakan berulang kali. Diperkirakan sejak satu bulanan ini, justru tak mengetahui pasti. Hanya saja pihaknya berharap agar pemerintah melalui pertamina, segera ditindaklanjuti.

“Sulit carinya dan ribet cara mendapatkannya. Soalnya sekarang katanya harus pakai fotocopy KTP dan KK. Harapannya ya segera dilancarkan seperti biasanya, jangan langka seperti ini. Karena ini kebutuhan utama juga untuk memasak,” tandasnya.

Terpisah, Astutik (46) salah satu pangkalan elpiji 3 kilogram dari PT Bintang Djaya Abadi. Warga Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang ini mengaku jika jatah gas elpiji dalam setiap harinya tak menentu.

“Kalau jatahnya tidak mesti setiap hari, kadang 100, kadang 110, kadang 80. Sebenarnya tidak terlalu langka, tapi permintaan masyarakat saja yang meningkat. Seperti contoh warga yang masih belum berlangganan kadang cari ke sini, kami kan bingung, mau dikasih takutnya stok pelanggan sendiri habis. Mau tidak dikasih, kasihan gitu,” bebernya.

Selain itu, menurut Astutik, fenomena langka dimungkin terjadi disebabkan dari telatnya waktu pengiriman barang dari agen ke tingkat pangkalan.

“Sementara harga tetap dibandrol Rp 14.500 dari agen dan Rp 16 ribu dari pangkalan ke pengecer untuk per tabung gas nya. Kalau kami sudah tidak melayani warga luar desa, soalnya takutnya itu orang yang memanfaatkan pas momen langka seperti saat ini aja,” pungkasnya.***

Reporter : Taufiqur Rachman / Agung Pamungkas

Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *