Kediri, LINGKARWILIS.COM – Setelah mengalami kenaikan harga yang stabil, harga jagung kini anjlok menjadi Rp 4.700 per kilogram, bertepatan dengan puncak musim kemarau dan menjelang panen raya.
Minggu sebelumnya, harga jagung masih di kisaran Rp 5.300 per kilogram. Penurunan harga ini membuat para petani merasa rugi, karena tidak sebanding dengan biaya produksi yang dikeluarkan sejak awal masa tanam.
Solikin (50), seorang petani jagung di Ringinrejo, mengatakan bahwa harga jagung mulai turun sejak awal minggu ini. Dia merasa sangat dirugikan, terutama karena saat ini ia sedang memasuki masa panen di tengah musim kemarau panjang.
“Saya mengira panen jagung kali ini akan menghasilkan harga seperti dua minggu lalu, di kisaran Rp 5.300 hingga Rp 6.000 per kilogram. Namun, panen di sawah kedua kali ini ternyata berbanding terbalik dengan jatuhnya harga jagung,” ungkap Solikin, Selasa (3/9/2024).
Meskipun jagung yang dihasilkan berkualitas baik dengan benih unggul, pemupukan yang cukup, dan perawatan yang memadai, harga jagung tiba-tiba anjlok.
Meskipun harga tidak memuaskan, Solikin tetap menjual hasil panennya kepada peternak yang membutuhkan jagung atau pembeli lainnya, meskipun keuntungannya sangat sedikit.
Baca juga : Geger, Seorang Ibu di Manisrenggo, Kota Kediri, Bunuh Kedua Anaknya Pakai Parang, Ini Sebabnya
“Saya jual ke peternak dengan harga yang menyesuaikan, atau ke pembeli dengan harga standar. Jadi masih ada untung, meski sedikit,” tambahnya.***
Reporter : Wijayanto
Editor : Hadiyin