LINGKARWILIS.COM – Rusaknya jalan di Desa Gedangan Kecamatan Karangrejo Tulungagung akibat bencana alam membuat pelaku usaha susu terpaksa merugi. Bahkan diketahui jika kerugian tersebut mencapai puluhan juta rupiah hanya dalam waktu satu bulan saja.
Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Wilis Tulungagung, Suwarto mengatakan, akibat rusaknya ruas jalan Desa Gedangan Kecamatan Karangrejo membuat truk pengangkut susu tidak bisa melintas.
Hal ini tentunya berimbas pada pendistribusian susu yang dilakukan oleh KUD Tani Wilis Tulungagung yang tentunya merugi.
Pasalnya, truk-truk besar yang biasa mengangkut susu dari KUD Tani Wilis Tulungagung terpaksa berkumpul di wilayah Desa Boro Kecamatan Kedungwaru Tulungagung lantaran tidak bisa melintas. Akibatnya, KUD Tani Wilis Tulungagung harus mengeluarkan budget lebih untuk mengangkut susu.
Dua Pelaku Curanmor di Tulungagung Akhirnya Ditangkap, Terancam Hukuman 9 Tahun Penjara”
“Karena tidak bisa melintas, dan truk-truk besar ini berkumpul di Desa Boro Kecamatan Kedungwaru, kami harus menggunakan angkutan yang lebih kecil untuk mengantar produksi susu kami ke truk-truk tersebut,” kata Suwarto, Kamis (16/1/2025).
Atas kondisi ini, ungkap Suwarto, pihak KUD Tani Wilis terpaksa mengalami kerugian senilai kurang lebih Rp 61 juta hanya dalam kurun waktu satu bulan pasca rusaknya ruas jalan Desa Gedangan. Hal ini mendorong KUD Tani Wilis Tulungagung untuk meminta Pemkab Tulungagung segera melakukan perbaikan jalan.
Sebenarnya pihaknya sempat diberikan opsi jalan alternatif lain, namun pihaknya menganggap jika jalan alternatif itu bukanlah solusi yang tepat lantaran truk-truk bermuatan besar tetap tidak bisa melintas. Dimana kapasitas truk itu mulai dari 10 ton hingga 17 ton, sedangkan satu hari produksi susu sebanyak 54 ton.
“Jadi kalau dikasih lewat ke jalur alternatif yang hanya kapasitas jalannya mampu dilalui kendaraan 8 ton saja, itu cuma bisa dilalui truk dalam kondisi kosongan (Tanpa muatan),” ungkapnya.
Catat! 9 Daftar Drama Korea Terbaru Bulan Desember 2024, Ada Horor hingga Thriller
Namun demikian, jelas Suwarto, pihak Pemkab Tulungagung melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tulungagung memastikan jika bulan depan mulai dibangun.
Pihaknya pun juga harus melakukan penghitungan lagi terkait kerugian yang akan ditimbulkan sembari menunggu pembangunan itu.
Mengingat target pembangunan jalan tersebut dijanjikan selesai pada bulan Maret 2025, sedangkan dalam sebulan saja pihaknya sudah merugi senilai Rp 61 juta. Meski begitu, pihaknya tetap menerima keputusan itu, apalagi pembangunan jalan Desa Gedangan itu merupakan solusi yang paling tepat.
“Kami terima hasil hearing tadi. Meskipun kami harus merugi, tetapi secara jangka panjang lebih diuntungkan dari pada harus melalui jalur alternatif lain yang membuat kami tetap rugi,” pungkasnya.
Mobil Corolla di Kanigoro, Blitar, Ludes Dilalap Api, Diduga Akibat Korsleting Aki
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Tulungagung, Dwi Hari Subagyo mengatakan, pihaknya berupaya untuk mengerjakan pembangunan jalan di Desa Gedangan itu secepatnya. Diketahui perbaikan itu perlu anggaran senilai Rp 2 milyar untuk membangun talut sepanjang 35 meter, dengan lebar 50 meter.
Hanya saja dikarenakan sumber anggaran perbaikan itu berasal dari Bantuan Tidak Terduga (BTT) Pemprov Jawa Timur, pihaknya pun masih menunggu anggaran tersebut bisa dicairkan. Dimana sesuai informasi dari Pemprov, pada bulan Februari 2025 bisa dicairkan dan akan selesai dikerjakan pada Maret 2025.
“Kami inginnya secepat mungkin dikerjakan, tetapi karena itu BTT dari Pemprov Jawa Timur, kami hanya bisa menunggu anggaran ini bisa dicairkan,” kata Dwi Hari Subagyo.