Lingkarwilis.com – Setiap usaha baik dalam bidang jasa maupun perdagangan pasti memiliki manajemen. Termasuk usaha kuliner yang digeluti pemilik Bakso Mama Kediri hingga usahanya maju dan banyak pelanggan.
Ada yang berbeda jika anda datang ke depot Bakso Mama Kediri, baik yang ada di wilayah Kediri maupun yang ada di wilayah Tulungagung. Apa itu ? Yakni pramusaji yang melayani pelanggan Bakso Mama semuanya laki-laki dan mayoritas usia muda.
Kenapa memilih laki-laki sebagai pramusaji bukannya perempuan yang cantik dan menarik yang biasanya justru diandalkan sebagai pelayan yang langsung berhadapan dengan pelanggan ?
Pemilik Bakso Mama Kediri, Suprapto pada jurnalis Lingkarwilis.com membeberkan beberapa alasan.
Pertama, adalah karyawan laki-laki yang ditugaskan sebagai pramusaji lebih tahan lama. Maksudnya karyawan laki-laki lebih betah dan awet dalam bekerja.
Berbeda dengan perempuan, dengan berbagai alasan, karyawan perempuan gampang resign atau keluar dari pekerjaan salah satunya karena alasan menikah.
“saya sudah pengalaman, waktu dulu pakai karyawan perempuan muda dan single, kemudian disukai oleh teman saya sendiri, ya akhirnya dinikahi dan keluar dari pekerjaan, akhirnya saya mencari lagi,” ujar Suprapto sambil tersenyum, Rabu (23/08/2023).
Memiliki karyawan perempuan dan muda, kata suprapto tidak efektif. Sebab jika ada yang keluar baik karena menikah atau alasan lain, dia harus mencari karyawan baru dan mengajari lagi tentang manajemen dan cara melayani pelanggan.
“capek mas kalau perempuan, kalau ada yang keluar dari kerja, mencari lagi, ngajari lagi, mencari lagi dan ngajari lagi,” tambahnya.
Suprapto menambahkan, alasan lain memakai pekerja laki-laki sebagai pramusaji adalah karena laki-laki multifungsi, bukan hanya mengambilkan menu yang dipesan atau melayani pelanggan namun juga bisa bisa mengatasi urusan yang berkaitan dengan kebutuhan tenaga, seperti memindah dan mengangkat barang yang berat, yang itu tidak bisa dilakukan perempuan.
“saya punya karyawan 20 orang, ya mayoritas laki-laki, tapi ada yang perempuan khusus bagian memasak,” lanjutnya.
Masih kata Suprapto, strategi dan manajemen usaha sudah dia terapkan berdasar pengalaman sejak merintis usaha pada 2007 lalu.
Buktinya, ia sekarang punya banyak pelanggan dan usahanya kini berkembang serta memiliki beberapa cabang hingga di Tulungagung.
Namun dibalik pengelolaan dan strategi, ada satu hal yang menurutnya sangat penting untuk menunjang kemajuan usahanya yakni berdoa dan bersedekah.
Bakso Mama Kediri rutin menggelar jumat berkah dengan berbagi rezeki pada anak yatim dan piatu.
“saya yakin kebaikan yang kita lakukan akan dibalas Allah dengan kebaikan yang berlipat,” ujar pria murah senyum ini.
Demikian juga untuk aktivitas berdoa, Bakso Mama Kediri rutin menggelar istighosah yang diselenggarakan setiap 1 bulan sekali.
“Dengan senantiasa berdoa, Allah akan memudahkan urusan kita,” tutupnya.***
Reporter : Agus Sulistyo
Editor : Hadiyin