“Para siswa tersebut merupakan siswa putus sekolah yang melanjutkan lagi. Tahun ajaran 2023/2024 ada 420 yang dinyatakan lulus di seluruh tingkatan,” ungkap Nurhadi kepada wartawan, Jumat (5/7/2024).
Nurhadi menambahkan, dari 420 siswa yang lulus kejar paket tersebut, mayoritas adalah peserta kejar paket C atau setara SMA. Rinciannya adalah paket A sebanyak 11 siswa, paket B sebanyak 127 siswa, dan paket C berjumlah 302 siswa. Ia juga menegaskan bahwa ijazah yang diberikan setelah menempuh pendidikan nonformal tersebut tetap diakui oleh negara.
“Ijazahnya tetap sah, bisa digunakan untuk mencari pekerjaan atau menempuh pendidikan selanjutnya yang lebih tinggi,” imbuhnya.
Selain itu, Nurhadi mengatakan bahwa rata-rata peserta yang mengikuti program kesetaraan kejar paket tersebut memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan yang berdampak pada kesejahteraan. Program ini didukung oleh APBD, sehingga seluruh peserta dibebaskan dari biaya pendidikan.
“Gratis untuk yang mengikuti program ini, sudah masuk dalam anggaran APBD Ponorogo dan akan terus berlanjut,” tegasnya.
Ia berharap dengan adanya program tersebut serta dukungan dari pemerintah melalui penggratisan biaya pendidikan, nantinya dapat berdampak pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Ponorogo lewat pendidikan.
“Menaikan IPM juga merupakan program dari Pak Bupati, salah satunya dengan program kesetaraan pendidikan secara gratis,” pungkasnya.***
Editor : Hadiyin