Palestina, LINGKARWILIS.COM – Entitas Zionis Israel dijadwalkan membebaskan 110 warga Palestina dalam pertukaran tahanan dengan kelompok perlawanan Hamas pada Kamis (30/1).
Dilansir dari laman Wafanews, daftar nama para tahanan yang akan dibebaskan telah dirilis. Daftar tersebut mencatat bahwa dari 110 tahanan Palestina yang akan dibebaskan, 32 orang menjalani hukuman seumur hidup, 48 orang sedang menjalani hukuman jangka panjang, dan 30 orang merupakan tahanan di bawah umur.
Sebanyak 17 di antara mereka yang menjalani hukuman seumur hidup dan tiga orang dengan hukuman panjang akan dideportasi ke luar Palestina.
Baca juga : Sebanyak 90 Tahanan Palestina Bebas Menyusul Pemberlakuan Gencatan Senjata, Ini Infonya
Sementara itu, sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, melalui juru bicaranya Abu Obaida, mengumumkan bahwa tiga warga Israel yang akan dibebaskan dalam pertukaran ini adalah Arbel Yehud, Agam Berger, dan Gadi Moshe Mozes.
Selain itu, Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa lima warga negara Thailand serta tiga warga Israel, termasuk Yehud, juga termasuk dalam daftar pertukaran tersebut.
Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah mengonfirmasi penerimaan daftar nama tawanan yang akan dibebaskan. Proses pertukaran ini merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata selama enam pekan yang mulai berlaku sejak 19 Januari 2025.
Baca juga : Hampir 1.000 Masjid di Gaza Rusak Akibat Serangan Israel, 19 Pemakaman dan 3 Gereja Hancur
Gencatan senjata tersebut menangguhkan serangan Israel di Gaza yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023. Hingga saat ini, agresi militer tersebut telah mengakibatkan lebih dari 47.400 warga Palestina gugur, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 111.000 orang mengalami luka-luka.
Dalam tahap pertama kesepakatan ini, sebanyak 33 tawanan Israel akan dibebaskan dengan imbalan sekitar 1.700 hingga 2.000 tahanan Palestina. Sejak kesepakatan berlaku, tujuh tawanan Israel, termasuk empat tentara, telah dibebaskan dengan pertukaran terhadap 290 tahanan Palestina.
Kesepakatan ini menjadi bagian dari upaya lebih luas untuk meredakan ketegangan dan membuka jalan bagi negosiasi lanjutan dalam konflik yang terus berlangsung antara Israel dan Palestina.***
Editor : Hadiyin