Daerah  

Akui Bikin Gaduh, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Ponorogo Pilih Mundur 

Akui Bikin Gaduh, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Ponorogo Pilih Mundur
Kep[ala Sekolah SMP negeri 1 Ponorogo Imam Sembari pilih mundur
Ponorogo, Lingkarwilis.com – Kepala SMP Negeri 1 Ponorogo Imam Sembari memutuskan untuk mengundurkan diri setelah kebijakan yang dia buat yakni menarik sumbangan jutaan rupiah pada siswa bikin gaduh.
Surat pengunduran diri sebagai kepala sekolah langsung dia serahkan kepada Bupati Sugiri Sancoko pada Rabu (4/10/2023) sore.
Imam juga meminta maaf kepada Bupati karena kebijakan yang dia buat tersebut membuat dunia pendidikan di Ponorogo menjadi gaduh.

 

Pemkot Kediri Tutup Paksa Gerai Mie Gacoan di Jalan Urip Sumoharjo, Manajemen Tuding Pemkot Pilih Kasih

“Hari ini saya menjadi penyebab tercemarnya Ponorogo. Saya dengan tulus hati mengundurkan diri sebagai kepala SMPN 1 Ponorogo. Saya ikhlas daripada menjadi kegaduhan. Saya mohon maaf kepada semuanya,” tutur Imam sembari menyerahkan surat pengunduran diri.

Bupati Sugiri kemudian menerima surat pengunduran diri dari Imam. Namun, pihaknya masih akan memikirkan apakah menerima atau tidak pengunduran diri tersebut.

“Saya terharu dan satu satunya di Ponorogo berani melakukan hal yang luar biasa, memberi contoh pada kita. Padahal belum tahu apakah salah atau tidak, kami akan melihat dulu apakah pengunduran diri kami loloskan atau tidak,” ujar Bupati Sugiri.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko meminta kepala sekolah di Ponorogo serta komitenya untuk menggunakan moral dan nilai sebelum menentukan sebuah kebijakan, meskipun sudah berjalan sesuai aturan.
“Kita berjalan dibingkai aturan, diluar itu ada bingkai moral dan nilai. Maka disamping sesuai aturan berjalan juga menggunakan moral dan nilai,” ungkap Sugiri Sancoko. 

Pihaknya juga memastikan, bahwa penarikan untuk pembelian sejumlah item meliputi alat band senilai Rp 94 juta, komputer baru 34 unit Rp 195 juta serta mobil baru merk Inova senilai Rp 265 juta dipastikan untuk ditunda sementara.

Sugiri juga akan melakukan pertemuan dengan komite sekolah untuk membahas mengenai pembelian sejumlah barang tersebut.

“Kita keep dulu sementara, kita undang komite mana yang sebenarnya dibutuhkan,” jelasnya.***

Reporter : Sony Dwi Prastyo
Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *