“Saya kadang cek lapangan, tanya ke pak polisi, kadang kadang ada kesengajaan, maka kita harus perangi itu,” sambungnya.
“Hal tersebut (gesekan kayu) kemungkinan sangat kecil,” tambahnya.
“Kalo gak ada kesadaran, susah. Kami mencoba untuk kesadarannya melalui panjenengan semuanya. Kita pikir bersama sama itu sangat jahat,” pungkasnya.
Tercatat sudah ada lebih dari 17 peristiwa Karhutla sepanjang bulan Juli hingga akhir Agustus, dengan kerugian lahan mencapai belasan hektar. Mayoritas berada di kawasan perbukitan dan pegunungan.***
Editor : Hadiyin