Korban Keracunan Kolak di Blitar Capai 66 Orang, Bupati Jamin Biaya Pengobatan Gratis

Korban Keracunan Kolak di Blitar Capai 66 Orang, Bupati Jamin Biaya Pengobatan Gratis
Salah satu lansia ketika mendapat penanganan dari tim medis. (aziz)

BLITAR, LINGKARWILIS.COM – Jumlah korban keracunan usai mengonsumsi kolak kacang hijau dalam kegiatan Posyandu Lansia di Desa Sidomulyo, Kecamatan Selorejo, terus bertambah. Hingga Rabu (14/5/2025), total warga yang terdampak mencapai 66 orang. Pemerintah Kabupaten Blitar memastikan seluruh biaya pengobatan korban akan ditanggung sepenuhnya.

Bupati Blitar, Rijanto, menyampaikan bahwa penanganan medis sudah dilakukan dan seluruh korban mendapat perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan. Pemkab turut bergerak cepat menelusuri penyebab insiden tersebut agar kejadian serupa tidak terulang.

“Ini musibah yang tidak kita duga. Yang terpenting sekarang adalah memastikan semua korban pulih dan memeriksa ulang keamanan makanan, terutama bagi lansia,” kata Bupati Rijanto saat memantau kondisi korban.

Baca juga : Nyaris Dihakimi Warga, Kasus Pencurian Helm di RS Baptis Kediri Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Korban yang menjalani rawat inap tersebar di beberapa tempat, antara lain 10 pasien di Puskesmas Boro (Selorejo), 3 di Puskesmas Kesamben, 8 di Klinik Pelita Husada, 1 di Puskesmas Doko, dan 4 pasien di RSUD Ngudi Waluyo. Dari 66 korban, 27 di antaranya masih menjalani perawatan intensif.

Bupati juga menyoroti pentingnya kehati-hatian dalam penyajian makanan, khususnya dalam kegiatan yang melibatkan kelompok rentan seperti lansia. Ia meminta semua pihak lebih teliti terhadap bahan pangan yang digunakan, mengingat ada juga anak-anak yang ikut terdampak karena kolak tersebut dibawa pulang oleh para lansia dan dikonsumsi cucu mereka.

Keracunan di Sidomulyo ini merupakan kasus kedua dalam sepekan terakhir di Kabupaten Blitar. Sebelumnya, 18 warga Dusun Sembon, Desa Wonotirto, Kecamatan Wonotirto, mengalami gejala keracunan usai menghadiri acara yasinan di rumah salah satu warga, SJ (63), pada Kamis malam (8/5/2025).

Baca juga : Lalu Lintas di Kediri Terpantau Kembali Normal Usai Libur Waisak 2025, Polisi Tetap Siaga di Titik Rawan

Dalam acara tersebut, para jamaah disuguhi makanan ringan dan bakso keliling. Keesokan harinya, seorang anak bernama Ilham (12) mengalami sakit perut dan muntah setelah menyantap hidangan tersebut. Ia kemudian dirawat di RS Aminah, Kota Blitar, dan tak lama berselang, warga lain pun mengalami gejala serupa.

Sebanyak 16 jamaah dirujuk ke Puskesmas Wonotirto, sementara dua lainnya mendapat penanganan di klinik dan rumah sakit berbeda. Pemerintah setempat juga tengah menelusuri penyebab keracunan tersebut, yang diduga berasal dari bakso keliling.

Dua kejadian ini memicu kewaspadaan di kalangan masyarakat dan pemerintah daerah. Bupati menegaskan pentingnya pengawasan lebih ketat terhadap kebersihan dan keamanan makanan, terutama dalam kegiatan sosial dan keagamaan.***

Reporter : Aziz Wahyudi

Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *