Papo, Seniman Lukis Beraliran Kontemporer Coba Berkiprah di Kediri, Pembeli Karyanya Sampai Luar Negeri, Ini Infonya 

Papo, Seniman Lukis Beraliran Kontemporer Coba Berkiprah di Kediri, Pembeli Karyanya Sampai Luar Negeri
Papo, berdiri di samping pajangan salah satu karya lukisnya
Kediri, Lingkarwilis.com – Dinamika perekonomian di Kediri yang semakin pesat terutama menjelang beroperasinya Bandara menjadi alasan bagi Papo, seorang pelukis jebolan Fakultas Seni Rupa Program Studi Grafis untuk berkiprah di Kediri.
Papo, sang pelukis yang sudah menjelajah berbagai daerah ini mengaku tertantang untuk mencari keberuntungan di Kediri. Ini Papo putuskan setelah 2 tahun hidup di Kediri dan merasakan kenyamanan serta mengetahui geliat potensi ekonomi di Kediri yang menjanjikan.

Sambil menyeduh kopi hitam di salah satu warung kopi di daerah Mojoroto Kota Kediri, Papo bercerita bahwa dia dan keluarganya sudah hampir 2 tahun berada di Kediri.yang tujuan awalnya hanya untuk mencari ketenangan.

“Bersama keluarga, saya sudah merasakan kenyamanan hidup di Kediri, saya betah, karena profesi saya sebagai pelukis cukup dihargai masyarakat,”  ujarnya pada jurnalis Lingkarwilis.com, Kamis (28/9/2023)

Papo kemudian mengisahkan perjalanan hidupnya, dimana setelah lulus dari Fakultas Seni Rupa Program Studi Grafis dia merantau ke pulau Dewata ( Bali ) selama 10 tahun.

Profesinya sebagai pelukis di Bali mendapat apresiasi masyarakat setempat termasuk pemerintah daerah. Bukan hanya di Bali yang banyak lokasi wisatanya, dia tercatat juga sudah beberapa kali mengadakan pameran di luar Bali di antaranya di Bandung, Semarang dan Yogjakarta.

Seiring berjalannya waktu dan terjadi pandemi Covid-19, perekonomian keluarga yang bertumpu pada penjualan lukisan menjadi terdampak. Akhirnya dia hidup berpindah pindah tempat sampai kemudian terdampar di Kediri.

“Karena berpindah pindah, saya menjual karya lukis  secara online di Web Fine.Art, termasuk cara pemesanannya juga lewat online,”lanjutnya.
Lukisan Papo beraliran Kontemporer mencakup,budaya,dan kerukunan beragama. Karyanya yang berjudul buaya keroncong ( mengangkat tema budaya ) sudah dikoleksi pembeli dari Perancis.sedangkan tema lingkungan hidup yang berjudul aku sedang menanam pohon di mars dikoleksi oleh pembeli Belanda.
Dengan kepiawaian melukis, Papo akan mencoba berkiprah di Kediri. Bukan hanya urusan ekonomi, melukis baginya juga merupakan panggilan jiwa dimana dia bisa menyampaikan pesan positif terkait budaya dan karakter kepada masyarakat.
“saya yakin, ke depan, menyusul ada Bandara di Kediri, pertumbuhan ekonomi sosial di sini akan semakin pesat dan berdampak positif pada masyarakat,” ucapnya optimis..

Untuk diketahui, selain membangun bandara, pemerintah juga membangun jalan tol yang menghubungkan Kediri dengan beberapa daerah di sekitarnya. Kelengkapan infrastruktur ini dipastikan mempercepat laju perekonomian baik di bidang jasa maupun perdagangan.***

Reporter : Achmad Fitriyadi
Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *