Ini setelah petugas pengairan membuka pintu air Dam Baduk, menyebabkan hamparan tanaman liar Eceng Gondok di Sungai Kedungsuko sekitar Dam Baduk ini musnah.
Begitu pintu Dam Baduk dibuka hamparan Eceng Gondok seperti gerbong kereta api meluncur melalui pintu air di sekitar Dam Baduk.
“Sudah saya sampaikan sebelumnya, bahwa Eceng Gondok akan terbawa arus saat pintu air Dam Baduk dibuka,” kata Sri Mulyani, pemilik Warung Jeng Sri di tepi Dam Baduk, Sabtu (2/12/2023) pagi.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa banyaknya Eceng Gondok yang menumpuk di Sungai Kedungsuko sekitar Dam Baduk mirip dengan tradisi yang terjadi setiap tahunnya.
“Meskipun petugas sejatinya melakukan pembersihan, namun mereka menunggu waktu yang tepat, yaitu saat debit air tinggi,” ungkap Sri Mulyani.
Agus Suprianto, mantan Kepala Desa Malangsari, menambahkan Eceng Gondok merupakan jenis gulma yang tumbuh dengan sangat cepat, sehingga mengganggu aliran air.
“Ketika berkumpul di pintu air yang dibuka, Eceng Gondok langsung terbawa arus air. Namun, jika petugas lalai, hal itu dapat menyebabkan banjir jika bercampur dengan limbah sungai,” jelas Agus.
“Ikhtisar dari masa ketika saya menjadi kepala desa juga menunjukkan bahwa masyarakat telah terbiasa dengan pemandangan hamparan Eceng Gondok, dan mereka tidak terlalu khawatir,” tambahnya.***