Puluhan Sapi di Pasar Kedondong, Nganjuk, Terindikasi PMK, Distanak Perketat Pengawasan

Puluhan Sapi di Pasar Hewan Bagor Nganjuk Terindikasi PMK, Aktivitas Jual Beli Sehari-hari Tetap Berjalan
Puluhan Sapi di Pasar Hewan Bagor Nganjuk Terindikasi PMK, Aktivitas Jual Beli Sehari-hari Tetap Berjalan (Inna)

Nganjuk, LINGKARWILIS.COM – Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Nganjuk melaporkan temuan puluhan sapi terindikasi penyakit mulut dan kuku (PMK) di Pasar Kedondong, Kecamatan Bagor.

Temuan ini merupakan hasil pemeriksaan rutin terhadap hewan-hewan yang diperjualbelikan di pasar tersebut.

Menurut Ari Yudha, anggota Tim Puskeswan Nganjuk, pemeriksaan terbaru pada Selasa (21/1/2025) mengidentifikasi sedikitnya 54 sapi yang terjangkit PMK.

“Dari ratusan sapi yang diperiksa di Pasar Kedondong, sebanyak 54 ekor menunjukkan gejala PMK,” jelasnya pada Rabu (22/1/2025).

Meskipun ada temuan kasus, Pasar Kedondong tetap beroperasi. Namun, pengawasan diperketat dengan menerapkan protokol kesehatan hewan. Sapi yang terindikasi PMK dilarang masuk ke area pasar untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Baca juga : Inter Kediri Raih Kemenangan Dramatis 2-1 atas Triple’s Kediri, Pastikan Lolos ke Babak 16 Besar Liga 4 Jatim

“Setiap hewan yang terindikasi PMK langsung dicegah masuk pasar,” ujar Ari.

Selain itu, Puskeswan meningkatkan edukasi kepada pedagang dan peternak mengenai pentingnya menjaga kesehatan ternak. Ari menyampaikan apresiasinya atas kesadaran yang mulai tumbuh di kalangan peternak untuk menjaga kesehatan hewan mereka.

Untuk mengantisipasi penyebaran PMK, Pemerintah Kabupaten Nganjuk melalui Dinas Pertanian dan Peternakan telah menerapkan beberapa langkah, termasuk pemeriksaan ketat setiap sapi yang masuk ke pasar hewan dan penyemprotan disinfektan pada kendaraan pengangkut sapi.

Baca juga : Produksi Ikan Air Tawar di Kabupaten Kediri Meningkat Signifikan, Ini Infonya

“Dinas juga melarang keras sapi yang terindikasi PMK untuk masuk pasar,” tambah Ari.

Hingga kini, sebanyak 400 ekor sapi di wilayah Nganjuk tercatat terjangkit PMK. Dari jumlah tersebut, sepuluh ekor harus dipotong paksa, dan sepuluh lainnya mati akibat penyakit tersebut.

Puskeswan mengimbau para peternak untuk segera melaporkan jika menemukan gejala PMK pada hewan mereka agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan efektif.***

Reporter: Inna Dewi Fatimah

Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *