Awalnya, penangkapan ikan yang dilakukan oleh KM Rampok berjalan lancar hingga pukul 09.20 WIB, ombak yang tiba di teluk popoh mulai tinggi.
Diketahui saat itu, tujuh ABK KM Rampok sedang fokus menangkap ikan, hingga tanpa diduga muncul ombak besar yang menyapu KM Rampok.
“Cuaca saat itu bagus, cerah, KM Rampok berangkat dari Pelabuhan Popoh sekitar pukul 06.00 WIB. Tetapi tiga jam berselang saat sedang menangkap ikan, tiba-tiba muncul ombak besar,” kata Letda Laut (P) Agus Utomo, Rabu (20/12/2023).
Setelah disapu ombak, ungkap Agus, membuat perahu KM Rampok terseret ke pinggir hingga menuju Pantai Niyama yang kemudian ombak kembali muncul hingga membuat perahu tersebut terbalik.
Akibat perahu terbalik, sebanyak tujuh orang ABK yang masih ada di atas kapal terjatuh ke laut Pantai Niyama.
Berdasarkan data miliknya, ketujuh ABK tersebut yakni Sauri Lirsani, Samsul Arifin, Muhamad Agus, Samsudin, Muhamad Rohim, Suhaimi dan Yasin.
Akibat kejadian itu, satu ABK saat ini sedang menjalani perawatan di Rumah sakit, satu ABK dinyatakan hilang, dan satu ABK/Nahkoda kapal meninggal dunia.
“Untuk ABK yang dirawat di RS identitasnya yakni Muhamad Rohim, untuk ABK hilang Suhaimin dan ABK/Nahkoda yang meninggal dunia yakni Yasin. Para korban berasal dari Dusun Krajan 2, Desa Pasinan, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan,” ungkapnya.
Dikarenakan masih ada satu ABK yang hilang, jelas Agus, pihaknya bersama para nelayan di Pantai Popoh sedang melakukan upaya pencarian terhadap jasad korban.
Selain itu, pihaknya juga meminta bantuan potensi SAR lainnya seperti Basarnas Trenggalek untuk membantu pencarian korban.
Sedangkan kondisi kapal KM Rampok pasca tersapu ombak saat ini dalam kondisi rusak dan terdampar di tepi Pantai Niyama Tulungagung.
Pihaknya memastikan jika musibah ini murni disebabkan faktor alam yang mana terjadi ombak besar secara tiba-tiba yang menyapu KM Rampok.
“Sejauh ini, korban hilang masih belum ditemukan, petugas kami dibantu Tim Basarnas Trenggalek dan nelayan setempat masih terus berupaya melakukan penyisiran,” pungkasnya.***
Reporter : Mochammad Sholeh Sirri
Editor : Hadiyin