Daerah  

Akibat Limbah, Pabrik Kayu Milik PT. Layo Seng Fong di Jombang  Didemo Ratusan Warga 

Akibat Limbah, Pabrik Kayu Milik PT. Layo Seng Fong di Jombang Didemo Ratusan Warga
Ratusan Warga Jombang Demo dan Blokir Pabrik Kayu di Jombang, Ini Sebabnya
Kediri, Lingkarwilis.com – Ratusan warga Desa Tunggorono Jombang geram karena limbah serbuk kayu pabrik milik PT. Layo Seng Fong mencemari permukiman mereka. Massa kemudian berunjuk rasa dan sempat memblokir gerbang masuk pabrik, Rabu ( 4/9/2023).
Awalnya ada mediasi yang digelar pihak Pemerintah Desa Tunggorono di kantor desa pada pagi harinya. Namun, pada mediasi itu pihak perusahaan tidak hadir.

Perwakilan 10 warga, Pemdes Tunggorono dan forkopimcam memilih untuk mendatangi pabrik yang berada di Jalan Prof Dr Nurcholish Madjid.

Perwakilan warga ditolak masuk ke pabrik kayu tersebut sehingga warga yang geram menggeruduk pabrik sekitar pukul 10.45 WIB.

Di depan pabrik, ratusan massa warga memblokir gerbang masuk dengan memarkir kendaraannya.  Mobil komando pun diletakkan tepat di depan gerbang. Sehingga, truk bermuatan kayu dan para karyawan pabrik tidak bisa mengakses jalan pabrik.

Kades Tunggorono Didik Dwi Mulyawan menegaskan, aksi tersebut akan terus berlangsung sampai pihak warga dan pemdes ditemui manajemen pabrik.

“Ini sampai saya, forkopimcam dan anggota dewan bersama perwakilan warga 10 orang ditemui pihak pabrik bersama. Sampai saat ini, jangankan saya sebagai kades, anggota DPRD saja tidak boleh masuk. Jadi saya bersama warga saya tetap bertahan di sini sampai ditemui pimpinan pabrik,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (4/10/2023).

Sementara Salah satu warga Desa Tunggorono Andrik Purwanto mengatakan, limbah serbuk kayu pabrik sudah sejak bulan Juli mencemari permukiman warga.

Serbuk kayu itu beterbangan hingga mengotori rumah-rumah warga. Dampak paling parah dirasakan warga di RW 02 Desa Tunggorono.

“Yang saya rasakan dan warga itu, serbuk kayunya mengotori rumah. Terus saya rasakan kena mulut itu ndak enak, serik di tenggorokan,” ungkapnya.

Andrik mengungkapkan, serbuk kayu itu mencemari lingkungan setiap malam hari. Sehingga, di pagi harinya serbuk kayu itu menutupi halaman dan atap-atap rumah warga.”Biasanya itu malam hari dan menjelang pagi. Pagi harinya rumah sudah kotor semua,” ucapnya.

Warga lainnya, Mohammad Sofwan (50) menambah,  menuntut agar pabrik bisa memperbaiki cerobong asap yang memicu serbuk kayu terbang ke permukiman warga.

Selama itu tidak diperbaiki, warga meminta pihak Layo Seng Fong untuk membersihkan serbuk kayu yang ada di rumah-rumah penduduk.

“Tuntutan utamanya perusahaan jangan produksi selagi tidak ada jaminan serbuk kayu itu tidak mencemari lingkungan. Kalau tetep produksi, pabrik harus perbaiki cerobongnya. Tapi kalau tetep terjadi serbuk kayu, ya pabrik harus membersihkan lantak warga dan memperbaiki rumah yang rusak,” kata Sofwan.

Hingga berita ini ditulis, ratusan warga masih bertahan di depan gerbang masuk pabrik Layo Seng Fong. Sejumlah personel polisi juga sudah turun mengamankan jalannya aksi warga.***

Reporter : Taufiqur Rachman / Agung Pamungkas

Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *