LINGKARWILIS.COM – Siapa yang tidak kenal dengan nama Rhoma Irama? Penyanyi dan aktor legendaris ini sudah sejak lama malang melintang di dunia hiburan tanah air.
Berbagai lagu yang dinyanyikan Rhoma Irama hampir semuanya hits dan populer hingga membuatnya menyandang julukan sebagai “Raja Dangdut Indonesia”.
Bahkan beberapa lagu dari Rhoma Irama masih tetap hits dan populer sepanjang masa hingga dinyanyikan ulang oleh sejumlah penyanyi pendatang baru.
Penasaran apa saja lagu dari Rhoma Irama yang hits dan populer sepanjang masa? Simak artikel ini ya!
Lirik Lagu Blue – Yung Kai, Lagu Terbaru yang Lagi Viral di TikTok!
Daftar Lagu Rhoma Irama yang Hits dan Populer Sepanjang Masa
1. Begadang
Begadang jangan begadang, kalau tiada artinya
Begadang boleh saja, kalau ada perlunya
Begadang jangan begadang, kalau tiada artinya
Begadang boleh saja, kalau ada perlunya
Kalau terlalu banyak begadang
Muka pucat karena darah berkurang
Kalau sering kena angin malam
Segala penyakit akan mudah datang
Darilah itu sayangi badan
Jangan begadang setiap malam
2. Judi
Judi (judi), menjanjikan kemenangan
Judi (judi), menjanjikan kekayaan
Bohong (bohong), kalaupun kau menang
Itu awal dari kekalahan
Bohong (bohong), kalaupun kau kaya
Itu awal dari kemiskinan
Judi (judi), meracuni kehidupan
Judi (judi), meracuni keimanan
Pasti (pasti), karena perjudian
Orang malas dibuai harapan
Pasti (pasti), karena perjudian
Perdukunan ramai menyesatkan
Yang beriman bisa jadi murtad, apalagi yang awam
Yang menang bisa menjadi jahat, apalagi yang kalah
Yang kaya bisa jadi melarat, apalagi yang miskin
Yang senang bisa jadi sengsara, apalagi yang susah
Uang judi najis tiada berkah
Uang yang pas-pasan karuan buat makan (o, o)
Itu cara sehat ‘tuk bisa bertahan
Uang yang pas-pasan karuan ditabungkan (o, o)
Itu cara sehat ‘tuk jadi hartawan
Apa pun nama dan bentuk judi
Semuanya perbuatan keji
Apa pun nama dan bentuk judi
Jangan lakukan dan jauhi
Judi
3. Gala – Gala
Kini ‘ku telah kembali
Kembali padamu, kasih
Setelah lama kutinggal pergi
Lama sudah ‘ku menanti
Menanti memadu kasih
Penuh rasanya rindu di hati
Oh, tiada terkira
Rindu segala-gala-galanya
Oh, tiada terkira
Rindu segala-gala-gala-gala-galanya
Oh, tiada terkira
Rindu segala-gala-galanya
Oh, tiada terkira
Rindu segala-gala-gala-gala-galanya
Kurindu gayamu ketika bercanda
Tawa lepas renyah ceria
Kurindu gayamu ketika bermanja
Meluluhkan segenap jiwa
Kurindu bagaimana engkau membujuk
Ketika ‘ku merajuk
Kurindu bagaimana engkau mengasihi
Ketika ku bersedih
Kini ‘ku telah kembali
Kembali padamu, kasih
Setelah lama kutinggal pergi
Lama sudah ‘ku menanti
Menanti memadu kasih
Penuh rasanya rindu di hati
Oh, tiada terkira
Rindu segala-gala-galanya
Oh, tiada terkira
Rindu segala-gala-gala-gala-galanya
Oh, tiada terkira
Rindu segala-gala-galanya
Oh, tiada terkira
Rindu segala-gala-gala-gala-galanya
Kurindu gayamu ketika bercanda
Tawa lepas renyah ceria
Kurindu gayamu ketika bermanja
Meluluhkan segenap jiwa
Kurindu bagaimana engkau membujuk
Ketika ‘ku merajuk
Kurindu bagaimana engkau mengasihi
Ketika ku bersedih
4. Keramat
Hai manusia, hormati ibumu
Yang melahirkan dan membesarkanmu
Darah dagingmu dari air susunya
Jiwa ragamu dari kasih-sayangnya
Dialah manusia satu-satunya
Yang menyayangimu tanpa ada batasnya
Doa ibumu dikabulkan Tuhan
Dan kutukannya jadi kenyataan
Ridho Ilahi karena ridhonya
Murka Ilahi karena murkanya
Bila kau sayang pada kekasih
Lebih sayanglah pada ibumu
Bila kau patuh pada rajamu
Lebih patuhlah pada ibumu
Bukannya gunung tempat kau meminta
Bukan lautan tempat kau memuja
Bukan pula dukun tempat kau menghiba
Bukan kuburan tempat memohon doa
Tiada keramat yang ampuh di dunia
Selain dari doa ibumu jua
5. Pertemuan
Pertemuan yang kuimpikan
Kini jadi kenyataan
Pertemuan yang kudambakan
Ternyata bukan khayalan
Sakit karena perpisahan
Kini telah terobati
Kebahagiaan yang hilang
Kini kembali lagi
Pertemuan yang kuimpikan
Kini jadi kenyataan
Pertemuan yang kudambakan
Ternyata bukan khayalan
Rindu yang selama ini sudah menggunung
Mencair diterpa cinta dalam senandung
Cinta yang selama ini masih terpendam
Tercurah sudah, penuh dengan kemesraan
Tak ingin lagi berpisah
Cukup sekali berpisah
Tak ingin lagi merana
Cukup sekali merana
Pertemuan yang kuimpikan
Kini jadi kenyataan
Pertemuan yang kudambakan
Ternyata bukan khayalan
Sakit karena perpisahan
Kini telah terobati
Kebahagiaan yang hilang
Kini kembali lagi
Pertemuan yang kuimpikan
Kini jadi kenyataan
Pertemuan yang kudambakan
Ternyata bukan khayalan
Rindu yang selama ini sudah menggunung
Mencair diterpa cinta dalam senandung
Cinta yang selama ini masih terpendam
Tercurah sudah, penuh dengan kemesraan
Tak ingin lagi berpisah
Cukup sekali berpisah
Tak ingin lagi merana
Cukup sekali merana
Pertemuan yang kuimpikan
Kini jadi kenyataan
Pertemuan yang kudambakan
Ternyata bukan khayalan
Sakit karena perpisahan
Kini telah terobati
Kebahagiaan yang hilang
Kini kembali lagi
Pertemuan yang kuimpikan
Kini jadi kenyataan
Pertemuan yang kudambakan
Ternyata bukan khayalan
6. Darah Muda
Darah muda darahnya para remaja
Yang selalu merasa gagah
Tak pernah mau mengalah
Masa muda masa yang berapi-api
Yang maunya menang sendiri
Walau salah tak perduli
Darah muda
Biasanya para remaja
Berpikirnya sekali saja
Tanpa menghiraukan akibatnya
Wahai kawan para remaja
Waspadalah dalam melangkah
Agar tidak menyesal akhirnya
Darah muda darahnya para remaja
Yang selalu merasa gagah
Tak pernah mau mengalah
Darah muda
7. Kata Pujangga
Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga
Hai begitulah kata para pujangga
Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga
Hai begitulah kata para pujangga
Aduhai begitulah para pujangga
Taman suram tanpa bunga
Ada yang dicinta giat bekerja
Entah apa entah siapa
Karena cinta jiwa gairah
Tanpa cinta hidup pun hampa
Ternyata amat utama adanya cinta
Hai begitulah kata para pujangga
Aduhai begitulah para pujangga
Tapi jangan cinta buta
Soal cinta soal kita
Cinta kebutuhan manusia
Siapa saja memerlukannya
Karena cinta punya daya
Ternyata amat utama adanya cinta
Hai begitulah kata para pujangga
Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga
Hai begitulah kata para pujangga
Aduhai begitulah para pujangga
Yee… ha! Yeh!
8. Camelia
Camelia, Camelia
Camelia, Camelia
Kau gadis yang malang penuh penderitaan
Tabahkan hatimu itu hanya cobaan
Camelia, Camelia
Camelia, Camelia
Kau dilahirkan ke dunia membawa derita duka
Kau dilahirkan ke dunia dengan aneka derita
Tetapi senyumlah coba senyumlah
Dalam menghadapi semua duka
Camelia, Camelia
Camelia, Camelia
Lupakanlah itu beban penderitaan
Hadapkan wajahmu menjelang masa depan
Camelia, Camelia
Camelia, Camelia
Camelia, Camelia
Camelia, Camelia
Lupakanlah itu beban penderitaan
Hadapkan wajahmu menjelang masa depan
Camelia, Camelia
9. Dawai Asmara
Dawai asmara bergetar syahdu
Mengalunkan senandung rindu
Belaian mesra membuai jiwa
Tak terlukiskan bahagia
Hanyut dalam gelora cinta
Hanyut di dalam suka cita
Tenggelam dalam madu cinta
Tenggelam di dalam bahagia
Dawai asmara bergetar syahdu
Mengalunkan senandung rindu
Belaian mesra membuai jiwa
Tak terlukiskan bahagia
Syair para pujangga mengabadikan cinta
Hati para dewasa pasti tersentuh cinta
Ada yang lembut dan manja
Cinta membuat terlena
Ada kala bergelora
Bak debur ombak samudera
Pesona cinta menggapai sukma
Menjanjikan sejuta indah
Terbit selera tergugah jiwa
Tuk menyemaikan benih cinta
Semoga putik kan berbunga
Semoga panggil kan berjawab
Ku ingin hidup dengan cinta
Ku ingin selalu bersamanya
Pesona cinta menggapai sukma
Menjanjikan sejuta indah
Terbit selera tergugah jiwa
Tuk menyemaikan benih cinta
Nah itulah beberapa lagu dari Rhoma Irama yang hits dan populer sepanjang masa, kalian suka dengar yang mana nih?
Penulis: Rafika Pungki Wilujeng
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya