Gagal di Pilkada, Bayu Setyo Kuncoro Sukses Bertani Melon Hidroponik dan Berdayakan Warga

Gagal di Pilkada, Bayu Setyo Kuncoro Sukses Bertani Melon Hidroponik dan Berdayakan Warga
Bayu Setyo Kuncoro di lahan green house-nya yang ditanami melon hidroponik. (aziz)

BLITAR, LINGKARWILIS.COM — Meski gagal melenggang ke kursi Wali Kota Blitar dalam ajang Pilkada, Bayu Setyo Kuncoro tak lantas tenggelam dalam keterpurukan. Justru, mantan calon wakil wali kota tersebut kini sukses menekuni bidang pertanian modern, yakni budidaya melon hidroponik, yang sekaligus menjadi ladang pemberdayaan bagi warga sekitar.

Bayu, yang dikenal sebagai politisi senior di Kota Blitar, kini aktif mengelola kebun melon hidroponik di kawasan Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan. Lahan yang sebelumnya ditanami pohon jati kini disulap menjadi green house tempat tumbuhnya melon-melon segar tanpa pestisida.

“Bertani ini bukan hanya soal hasil, tapi juga bagaimana bisa membuka peluang kerja untuk masyarakat sekitar,” ujarnya saat ditemui tim Lingkarwilis, Sabtu (25/5/2025).

Baca juga : Warung Murah Tugurejo 86, Surga Kuliner Jawa Rumahan di Kawasan Industri Kediri

Jejak karier Bayu di dunia politik memang tak singkat. Ia pernah tiga kali menjabat sebagai anggota DPRD Kota Blitar, serta kini masih aktif sebagai Sekretaris DPC PDIP dan pengurus sejumlah organisasi, termasuk PSSI Kota Blitar. Namun kini, ia kembali ke akar kehidupannya: bertani.

“Dulu sebelum mencalonkan diri di Pilkada, saya sudah mulai bertani. Tapi baru sekarang saya fokus mengembangkannya secara serius,” tutur Bayu.

Proyek pertanian ini ia jalankan bersama tiga rekannya. Dengan semangat kolaborasi, mereka membangun sistem hidroponik tertutup: menggunakan pipa-pipa air yang terus mengalir dan bebas tanah. Bahkan untuk proses pembuahan, Bayu menyediakan koloni lebah guna membantu proses polinasi secara alami.

Baca juga : Kapolres Blitar Ajak Warga Perkuat Iman Lewat Tausiah Subuh Sabtu Legi

“Karena tanpa pestisida, lebah sangat penting untuk membantu penyerbukan bunga. Dan ini membuat melon tumbuh lebih sehat dan alami,” jelasnya.

Panen pertama sudah membuahkan hasil. Dalam satu kali panen, Bayu mampu meraih omzet puluhan juta rupiah. Melon hasil kebunnya tak hanya dijual di Blitar, tapi juga dikirim ke sejumlah toko buah dan minimarket di luar kota, termasuk Jakarta.

Di balik kesuksesan ini, Bayu ingin membuktikan bahwa kekalahan dalam kontestasi politik bukan akhir dari segalanya. “Bagi saya, yang terpenting adalah terus bermanfaat bagi sesama. Tuhan masih memberi jalan untuk berkarya melalui pertanian,” pungkasnya dengan penuh semangat.***

Reporter : Aziz Wahyudi

Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *