Kediri, LINGKARWILIS.COM – Pemerintah Kota Kediri resmi memulai pelaksanaan proyek revitalisasi kawasan Jalan Stasiun dan Jalan PJKA, yang mencakup pelebaran jalan, pembangunan trotoar, hingga perbaikan sistem drainase. Proyek ini dirancang untuk menghadirkan kawasan yang lebih nyaman, estetis, dan layak sebagai gerbang utama Kota Kediri.
Peresmian proyek digelar pada pukul 10.00 WIB dan dihadiri berbagai unsur penting, seperti Kodim, Kejaksaan, Polres, Sekretaris Daerah, camat, lurah, serta tokoh masyarakat, termasuk perwakilan RT dan RW setempat.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR Kota Kediri, Yono Heryadi, menyampaikan bahwa proyek ini merupakan bagian dari rencana yang sudah digodok sejak tahun 2024.
Baca juga : Anak Putus Sekolah di Kabupaten Kediri Tercatat 5 Ribu Lebih, Ditargetkan Akhir 2025 Semua Kembali Sekolah
“Alhamdulillah, di tahun ini peningkatan Jalan Stasiun akhirnya bisa direalisasikan. Kawasan ini sangat vital karena aktivitas penumpang Stasiun Kediri tercatat sebagai yang tertinggi kedua di Jawa Timur,” ungkap Yono.
Dalam proyek ini, trotoar dibangun selebar 5 meter di kedua sisi jalan, sedangkan lebar badan jalan diperluas menjadi 8 meter. Penerapan sistem satu arah menggantikan keberadaan median jalan, sehingga lalu lintas di area stasiun diharapkan lebih lancar.
Yang menarik, permukaan jalan tak lagi menggunakan aspal, melainkan pebble stone atau batu kerikil estetis, yang memberikan sentuhan visual unik sekaligus memperkuat identitas kawasan.
Baca juga : Porprov Jatim IX 2025, Atlet Tenis Meja Kabupaten Kediri Sumbang Tiga Medali
“Kami ingin kawasan ini tampil beda. Pemasangan pebble stone dilakukan secara cermat agar hasilnya rapi dan menarik,” tambah Yono.
Proyek ini juga diselaraskan dengan pengembangan kawasan stasiun oleh PT KAI, yang diyakini akan memberi efek positif bagi mobilitas dan perekonomian lokal.
Terkait isu penataan lalu lintas yang sempat menjadi perhatian publik, pihak Pemkot memastikan akan terus mengevaluasi dan menyesuaikan kebijakan untuk menemukan solusi terbaik.
Proyek revitalisasi ini digarap dengan total anggaran hampir Rp 8 miliar, dan tidak hanya menyasar infrastruktur. Sebagai bagian dari penyempurnaan estetika kawasan, Patung Panji Asmoro Bangun akan dipindahkan ke depan pintu masuk parkir stasiun, menghadap ke arah selatan.
“Ini bukan kerja satu dinas saja, tapi kolaborasi lintas OPD. Ke depan, konsep serupa akan diterapkan di Jalan Dhoho dan kawasan lainnya, dengan dukungan pembiayaan dari APBD,” pungkas Yono.
Pemkot Kediri berharap revitalisasi ini mampu menjadikan kawasan stasiun sebagai ikon baru yang membanggakan, sekaligus mendukung kenyamanan dan mobilitas warga maupun pengunjung kota.
Reporter: Agus Sulistyo Budi
Editor: Hadiyin